Inilah Pengertian Tari Tradisional Menurut Para Ahli, Kenapa Ia Harus Lestari?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Inilah pengertian tari tradisional menurut para ahli, berikut fungsi, jenis, juga kekhasan dalam gerakannya.
Inilah pengertian tari tradisional menurut para ahli, berikut fungsi, jenis, juga kekhasan dalam gerakannya.

Inilah pengertian tari tradisional menurut para ahli, berikut fungsi, jenis, juga kekhasan dalam gerakannya.

Intisari-Online.com -Pernahkah kita bertanya-tanya dalam hati, kenapa tari tradisional harus dilestarikan?

Lalu apa sih pengertian tari tradisional dari para ahli sehingga kita bisa lebih peduli dengan keberadaannya?

Ada jutaanbudaya tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, dan tari adalah salah satunya.

Lalu apa pengertian tari tradisional menurut para ahli?

Alwi menyebutkan bahwa kesenian tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak yang mengandung unsur keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama.

Sementara menurut Sekarningsih dan Rohayani dalam buku Kajian Lanjutan Pembelajaran Tari dan Drama (2006), seni tari adalah tarian yang telah mengalami perjalanan dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta memiliki hubungan ritual atau adat istiadat.

Lalu Robby Hidayat dalam buku Wawasan Seni Tari (2005) bilang, tari tradisi adalah tarian yang dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun.

Dapat disimpulkan, pengertian tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang dari masa ke masa yang telah melewati waktu yang cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik tertentu.

Perkembangan tersebut membuat tari tradisional memiliki nilai-nilai estetika klasik yang dilestarikan dari generasi ke generasi.

Ada beberapa ciri tari tradisional, di antaranya:

- Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti.

- Diiringi oleh musik tradisional khas daerah setempat.

- Mengenakan kostum pakaian tradisional khas daerah setempat.

- Diajarkan dan dipelajari secara lisan atau dari mulut ke mulut secara langsung dari generasi lama ke generasi penerusnya.

- Mengandung filosofi yang berasal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.

- Memiliki fungsi sosial adat seperti untuk untuk kepentingan upacara adat atau kegiatan lokal lainnya.

- Terkadang memiliki syarat khusus berupa waktu, tempat, dan bahkan hanya beberapa orang terpilih saja yang diperbolehkan membawakannya.

Tari tradisional juga mempunya fungsi, sebagai berikut:

Upacara Ritual, dalamfungsi ini tari harus memenuhi kaidah yang telah turun-temurun dijaga menjadi tradisi.

Biasanya diselenggarakan pada saat tertentu dan dilakukan oleh orang-orang tertentu pula.

Terkadang tari upacara ritual juga harus menyajikan sesaji di tempat-tempat tertentu.

Upacara penobatan Raja atau Kepala Adat seperti pada Tari Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah;

Upacara kematian seperti pada Tari Mapeliang dari Sulawesi.

Upacara untuk membangun rumah seperti pada tari Seru Kaju Noo Gawi di daerah Timor.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi tari tradisional terbagi menjadi beberapa peran utama.

Yaitu, tari tradisi sebagai upacara adat yang secara khusus berfungsi sebagai sarana upacara agama dan adat, tari untuk bersenang-senang atau tari pergaulan sosial, dan tari sebagai hiburan teatrikal atau tontonan rakyat.

Ada tiga jenis tari tradisional yaitu tari primitif, tari klasik, dan tari rakyat.

Tari primitif

Tari primitif merupakan ungkapan kehendak atau keyakinan.

Tari primitif sangat sederhana, baik dalam unsur gerak, busana, rias, iringan, atau tempat pertunjukannya.

Gerakan tari mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan iringan tari primitif berupa pukulan-pukulan ritmis dari alat musik pengiring.

Tari klasik

Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi.

Tari klasik merupakan tarian yang dipelihara dengan baik di istana dan kalangan bangsawan.

Gerakan tari klasik memiliki aturan tertentu.

Bentuk gerak tari klasik diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh dilanggar.

Jika penari melakukan gerakan yang tidak sesuai aturan, dianggap salah.

Dalam tari klasik, unsur pendukung juga diatur, seperti busana, iringan musik, pola lantai, bahkan dialog.

Tari rakyat

Tari rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat.

Tari rakyat sangat sederhana dan gerakannya tidak mengikuti aturan. Namun, jika dibandingkan dengan tari primitif, tari rakyat lebih variatif.

Keunikan gerak tari tradisional

Setiap tari tradisional memiliki keunikan masing-masing yang membedakan dari tari lainnya.

Contoh konkret keunikan gerak tari tradisional di Indonesia adalah:

- Keunikan gerak pada mata dapat dijumpai dalam Tari bali yang menggerakan bola matanya ke kanan ke kiri secara cepat, ekspresi tari dapat terwakili melalui gerakan mata tersebut.

- Keunikan motif gerak pada jari tangan dapat dijumpai pada tari Gending Sriwijaya karena melentikan jari-jari tangan merupakan kekuatan utama tarian ini.

- Tari daerah Sulawesi Selatan, yakni Pagellu memiliki ciri khas gerak dengan kaki yang tertahan pada lantai.

- Pada tari Minangkabau dapat dijumpai gerakan tangan yang kuat, terkadang mengalun namun terkadang patah-patah. Motif gerak Minangkabau ini banyak dipengaruhi oleh motif gerak pencak silat.

Keunikan gerak pada tangan dapat ditemui pada tari Jawa gaya Surakarta maupun Yogyakarta. Bentuk-bentuk jari tangan digerakkan sedemikian rupa agar dapat mencirikan dan membentuk karakter tari. Misalnya karakter gagah atau justru karakter yang lembut.

- Keunikan gerak kaki pada tarian yang berasal dari Papua adalah kaki penari cenderung bergerak secara ritmis dan sangat dinamis.

Tarian suku Dayak memiliki gerak unik yang menyelipkan bulu burung enggang yang diselipkan di jari-jari tangannya.

Itulah pengertian tari tradisional menurut para ahli, berikut fungsi, jenis, dan keunikan gerakannya.

Artikel Terkait