Zack Beaucham, koresponden senior Vox, menjelaskan bahwa Zionisme adalah ideologi nasional Israel. Zionis meyakini bahwa Yahudi adalah bangsa sekaligus agama (Yudaisme), dan bahwa mereka berhak memiliki negara sendiri di tanah leluhur mereka, yaitu Israel.
Sejak tahun 1880-an, kelompok Zionis dari Eropa ini menetap di Palestina dan berencana mendirikan negara mereka sendiri.
Pada 14 Mei 1948, David Ben-Gurion sebagai pemimpin kelompok Zionis ini mendeklarasikan berdirinya negara Israel.
Keesokan harinya, Inggris yang telah menjajah wilayah Palestina sejak Perang Dunia I mulai menarik pasukannya.
Perang pun pecah pada 15 Mei 1948. Lima negara Arab, yaitu Mesir, Suriah, Lebanon, Iraq dan Yordania melawan Israel.
Israel memiliki keunggulan dalam perang ini karena tentaranya terdiri dari mantan prajurit Inggris yang berpengalaman di masa Perang Dunia II.
Ali Younes, Jurnalis Aljazeera, menulis bahwa setelah Israel mengalahkan lima negara Arab yang kurang siap dan kalah jumlah, pengusiran warga Palestina terus berlangsung.
Dari tahun 1947 hingga 1949 saja, sekitar 750 ribu warga Arab Palestina terpaksa keluar dari rumah dan tanahnya.
Hanya sekitar 1,5 juta penduduk Palestina yang masih bisa tinggal di wilayah yang diklaim Israel saat ini.
Warga Arab Israel ini menyumbang 20% dari total penduduk Israel, yaitu sekitar 9,3 juta orang.
Sedangkan, 5 juta penduduk Palestina lainnya tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
KOMENTAR