Pada 13 Oktober 1977, 4 warga Palestina membajak pesawat Lufthansa jenis Boeing 737. Mereka menuntut pembebasan atas 11 rekan mereka.
Intisari-Online.com - Pada 13 Oktober 1977, empat orang warga Palestina melakukan pembajakan terhadap pesawat Boeing 737 yang terbang dari Mallorca, Spanyol, menuju Jerman.
Empat warga Palestina itu sebagai bagian dari Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina, sebuah gerakan pembebasan Palestina berhaluan komunis.
Tujuan pembajakan ini adalah untuk menjamin pembebasan para pemimpin Fraksi Tentara Merah yang dipenjara oleh Jerman.
Pembajakan ini berhasil diatasi sekitar lima hari setelah kejadian.
Mengutip pemberitaan Harian Kompas, 15 Oktober 1977, para pembajak menuntut pembebasan 11 orang tahanan yang meringkuk di penjara di Jerman Barat dan Turki.
Pesawat milik maskapai Lufthansa tersebut mengangkut 87 orang penumpang dan lima orang awak, dan terbang dari Mallorca di Spanyol ke Frankfurt.
Menurut pemberitaan, dua orang pembajak menodongkan senjata api kepada pilot dan memerintahkan agar mereka mendaratkan pesawat di Roma kemudian di Siprus.
Di kedua tempat itu, para pembajak menuntut agar bahan bakar pesawat diisi.
Saat itu pihak Lufthansa mengatakan, kebanyakan penumpang adalah orang-orang Jerman Barat yang baru kembali berlibur dari Mallorca.
Adapun 11 orang di antaranya merupakan ratu kecantikan Jerman.
Setelah keluar dari Siprus, pesawat itu terbang ke arah timur, namun tidak diizinkan mendarat di Beirut, Damaskus, dan Kuwait.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR