Sejak berdiri pada 1987, Hamas tak pernah berhenti melakukan perlawanan terhadap Israel dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Intisari-Online.com -Hamas kembali bikin repot Israel.
Pada Sabtu (7/10) pagi, kelompok milisi Palestina itu mengirim serangan dadakan ke beberapa kota di Israel.
Ratusan orang menjadi korban serangan tersebut.
Hamas menyebut serangan itu sebagai Operasi Badai Al Aqsa.
Israel pun merespon serangan itu dengan menyerang beberapa titik di Gaza yang diduga sebagai basis Hamas.
Jet-jet tempur Israel pun telah dikirim dan membombardir Jalur Gaza, meratakan gedung-gedung tinggi dan lingkungan sipil.
Di luar pertempuran itu, siapa sebenarnya Hamas?
Hamas merupakan akronim dari Harakat Al-Muqawamah Al-Islamiyyah atau dalam bahasa Indonesia berarti Gerakan Perlawanan Islam.
Pada dasarnya Hamas adalah gerakan nasionalis dan Islamis warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Kelompok ini didedikasikan untuk pembentukan negara Islam merdeka di Palestina
Hamas didirikan pada tahun 1987 sebagai cabang dari Muslim Brotherhood atau Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Mesir.
Hamas menentang upaya pendekatan sekular yang dilakukan oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk mendamaikan Palestina dan Israel.
PLO berharap ada pembagian wilayah sebagai bagian dari kesepakatan damai.
Sementara Hamas menghendaki kendali penuh atas semua wilayah Palestina yang telah ada sebelum Israel muncul.
Saat ini Hamas secara politis menguasai Jalur Gaza dengan wilayah seluas sekitar 365 km persegi yang menjadi tempat tinggal bagi lebih dari dua juta orang.
Mengutip Al Jazeera, Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak tahun 2007.
Tepatnya sejak perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas.
Untuk mencapai tujuan mendirikan sebuah negara Islam di kawasan Palestina dan seluruh kawasannya yang diduduki Israel, Hamas berjuang lewat jalur politik dan militer.
Dari jalur politik, Hamas aktif dalam kontestasi politik Palestina.
Kelompok ini bahkan sempat ikut pemilu tahun 2006 dan terus memperluas pengaruhnya hingga saat ini.
Pemimpin Hamas saat ini, Ismail Abdel Salam Ahmed Haniyeh, merupakan politisi senior Palestina dan sempat menjabat Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina.
Haniyeh sangat dihormati para pejuang karena dia lahir di sebuah kamp pengungsi di Jalur Gaza pada tahun 1962.
Dari jalur militer, Hamas saat ini memiliki pasukan yang disebut Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Pasukan ini juga yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Israel baru-baru ini.
Gerakan Hamas yang sangat subur merupakan bagian dari aliansi regional yang beranggotakan Iran, Suriah, Qatar, dan kelompok Hizbullah di Lebanon.
Seluruh anggotanya kompak menentang kebijakan AS terhadap Timur Tengah dan Israel.
Hamas dan kelompok Islamic Jihad juga kerap menyatukan kekuatan melawan Israel.
Islamic Jihad yang merupakan kelompok bersenjata terbesar kedua di kawasan tersebut juga menjadi sekutu terpenting Hamas.
Karena mampu mengoordinasikan aktivitas militer di antara berbagai kelompok bersenjata di Gaza.
Sayangnya, hubungan keduanya sempat memanas karena Hamas memberikan tekanan pada Islamic Jihad untuk menghentikan serangan terhadap Israel.
Itulah sejarah singkat Hamas yang tak pernah berhenti menentang pendudukan Israel.