Para wali Songo mengangkat Hadiwijaya, putra Sunan Kalijaga, sebagai Sultan Pajang untuk melawan Arya Penangsang.
Perang antara Arya Penangsang dan Hadiwijaya berlangsung selama beberapa tahun, hingga akhirnya Arya Penangsang tewas pada tahun 1568 di tangan Ki Ageng Pemanahan, bawahan Hadiwijaya yang kemudian menjadi pendiri Kerajaan Mataram.
Ironisnya, Arya Penangsang tewas karena terkena sabetan keris Kyai Setan Kober yang terlepas dari sarungnya saat ia sedang buang air kecil.
Kematian Arya Penangsang menandai berakhirnya Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Demak digantikan oleh Kerajaan Pajang sebagai pusat kekuasaan Islam baru di Jawa.
Selain itu, muncul juga kerajaan-kerajaan Islam lain seperti Cirebon, Banten, dan Mataram yang bersaing untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Demak.
Dengan demikian, Arya Penangsang dapat dikatakan sebagai pemberontak yang mengakhiri Kesultanan Demak.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR