Perang laut antara Kerajaan Demak dan Portugis di Malaka berlangsung selama beberapa tahun dengan hasil yang bervariasi.
Pada tahun 1513, Pati Unus berhasil menembus benteng Portugis dan membakar beberapa kapal musuh, tetapi ia gugur dalam pertempuran tersebut.
Pada tahun 1521, Raden Patah mengirimkan armada laut yang lebih besar lagi untuk membalas dendam atas kematian Pati Unus, tetapi ia juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka.
Meskipun tidak berhasil merebut kembali Malaka, perang laut antara Kerajaan Demak dan Portugis di Malaka memiliki dampak yang signifikan bagi sejarah maritim Nusantara.
Perang laut ini menunjukkan kehebatan dan keberanian armada laut Kerajaan Demak dalam menghadapi musuh yang lebih kuat dan lebih modern.
Perang laut ini juga mendorong kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Nusantara untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan Portugis.
Perang laut ini juga memicu perkembangan teknologi dan seni perang laut di Nusantara, seperti pembuatan kapal, meriam, dan senjata api.
Perang laut antara Kerajaan Demak dan Portugis di Malaka adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah maritim Nusantara yang patut untuk diketahui dan dihormati.
Perang laut ini merupakan bukti dari semangat dan kegigihan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negaranya.
Perang laut ini juga merupakan sumber inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk terus berjuang dan berkarya bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR