Tabuh salimpat adalah musik tradisional yang dimainkan menggunakan kerenceng, rebana, dan gambus.
7. Kombi dari Papua
Kombi merupakan musik tradisional bersuara gendang yang tidak menggunakan tifa, melainkan bambu berlubang yang diberi tali sayatan rotan.
Dari arti kata berupa alat musik petik yang cara memainkannya ditepuk. Musik tradisional ini digunakan sebagai hiburan dan upacara adat.
8. Huda dari Minangkabau
Huda merupakan musik tradisional bernuansa Islami yang unik. Jenis musik ini terdiri dari tiga jenis musik serupa namun berlainan, salah satunya Salaulaik Dulang atau Salawat Dulang.
9. Cilokak dari Lombok
Cilokak merupakan musik tradisional yang menggunakan beberapa alat musik, antara lain drum, biola, seruling, gambus, gong, dan lain-lain.
10. Krumpyung dari Yogyakarta/Jawa Tengah
Musik tradisional ini menggunakan alat musik yang berasal dari bambu, yakni semacam angklung dengan nada suara seperti gambang dan gong bumbung tiup.
Krumpyung dimainkan bersama musik tradisional lain, yakni gejog lesung.
11. Sasando dari Rote
Sasando merupakan musik petik tradisional yang unik.
Musik yang berasal dari timur ini memiliki nada bercorak salendro dan pelog yang mirip dengan kecapi Sunda dan siter Jawa.
12. Painting dari Kalimantan Selatan
Musik tradisional ini menggunakan alat utama berupa alat musik petik dan alat musik lainnya, seperti agung, marakas, talinting, dan babaun.
13. Tingkilan dari Kalimantan Timur
Musik tradisional ini menggunakan alat utama berupa ketipung, gambus, dan biola.
Jenis musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi tarian, nyanyian hiburan, dan upacara-upacara. Baca juga: Pengertian Musik Tradisional dan Cara Melestarikannya
14. Gaghahanggase dari Sangihe Talaud di Sulawesi Utara
Musik tradisional terdiri dari beberapa alat musik setempat, antara lain alat musik bambu, keroncongan, tambur, dan lain-lain. Gaghahanggase untuk mengiringi nyanyian vokal.
Itulah beberapa ciri-ciri umum musik tradisional berikut contoh-contohnya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR