Soeharto dianggap telah menggunakan institusi militernya untuk mengumpulkan uang dari perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah.
"Sebagai Penguasa Perang, saya merasa ada wewenang mengambil keputusan darurat untuk kepentingan rakyat, ialah dengan barter gula dengan beras," begitu pengakuan Soeharto.
"Saya tugasi Bob Hasan melaksanakan barter ke Singapura, dengan catatan beras harus datang lebih dahulu ke Semarang."
Tapi menurut Gato Subroto, Soeharto masih bisa dibina.
Akhirnya, Soeharto pun disekolah di Seskoad di Bandung.
Sosok lain yang pernah menempeleng Soeharto adalah Alex Kawilarang.
Ketika itu Alex Kawilarang adalah Panglima TT VII/Indonesia Timur.
Di tengah-tengah situasi Perang Kemderdekaan dan menumpas pemberontakan Kahar Muzakkar, Kawilarang melapor kepada Soekarno bahwa keadaan di Makassar sudah aman.
Tapi Bung Karno malah menyodorkan sebuah radiogram yang baru saja diterimanya yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar.
Ternyata Brigade Mataram, pasukan yang seharusnya mempertahankan kota Makassar, telah melarikan diri ke Lapangan Udara Mandai.
Kawilarang marah besar dan segera kembali ke Makassar.
Setibanya di lapangan udara ia langsung memarahi komandan Brigade Mataram, Letkol Soeharto, sambil menempelengnya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR