Meski demikian, buku ini tidak melulu mengorek manusia-manusia yang trauma.
Hiroshima juga menjabarkan bagaimana karakter manusia-manusia Jepang yang tangguh lewat enam sosok yang menjadi aktor utama buku Hersey.
Kiyoshi Tanimoto sang pendeta, Masakuzu Fusi si dokter, Pastur Wilhelm Kleinsorge, Hatsuyo Nakamura seorang nenek, Terufumi Sasaki dokter bedah, dan Toshinki Sasaki putri Terufumi Sasaki.
Buku ini bukan karya fiksi.
Ini adalah murni sebuah catatan jurnalistik yang pernah terbit di surat kabar terkemuka Amerika Serikat, The New Yorker.
Hersey sukses menjlentrehkan cerita sedetail mungkin dengan deskripsi yang total.
Setiap detik menjelang bom meledak berhasil dia gambarkan dengan sangat bernas.
Paling menarik, melalui buku ini, Hersey berusaha membawa pembaca (juga masyarakat Jepang) menjauh dari miris dan iba.
Untuk menjaga jarak, Hersey terlihat cuek dengan segala yang terjadi, semuanya kejadian disandarkan pada sudut pandang ke enam tokoh yang tersebut di atas.
Bagi para penikmat jurnalisme sastrawi, buku ini adalah rujukan utama.
Tokoh-tokoh dengan sifat dan karakter masing-masing, latar yang tergambar detail, alurnya juga jelas, saat membacanya, kita seolah membaca sebuah novel berlatar sejarah.
Tapi sekali lagi, ini murni tulisan jurnalistik.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR