Tapi juga menjamin keamanan dan stabilitas politik Malaka sebagai kerajaan maritim yang baru berkembang.
Jelas bahwa China berperan penting dalam membangun landasan kuat bagi perkembangan Malaka sebagai kerajaan maritim yang berpengaruh.
Jalinan hubungan Malaka-China memang sangat menguntungkan kedua belah pihak.
Bagi China, hubungan dagang tersebut berarti menghentikan pencariannya akan pusat dagang strategis dan aman dari kemungkinan bajak laut, untuk rute ke India.
Sedangkan bagi Malaka, dukungan China sangat signifikan dampaknya terhadap kepentingan politik dan ekonomi kerajaan yang baru berdiri.
Diperkirakan, menjelang pertengahan abad ke-15, Malaka telah mampu mempertahankan dirinya sebagai kerajaan maritim yang stabil.
Dalam perkembangan selanjutnya, hubungan Malaka semakin intensif dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Penguasa Malaka berupaya agar pedagang Jawa memindahkan kegiatan ekonomi mereka dari daerah Pasai ke Kerajaan Malaka.
Dari situ, Malaka menjelma menjadi pusat kekuatan ekonomi dan politik Islam, melampaui keberhasilan Samudra Pasai.
Kegiatan perdagangan dan pelayaran di Kerajaan Malaka semakin berkembang akibat ramainya kehadiran para pedagang Muslim dari Arab dan India.
Kerajaan Malaka merupakan pelabuhan bongkar muat bagi barang-barang yang datang dari Timur Jauh.
Di Malaka-lah, pedagang dari Nusantara, China, Asia Timur, dan Eropa, bertemu untuk melakukan transaksi dagang.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR