Banyak pendeta Buddha dari China, India, dan Tibet yang datang ke Sriwijaya untuk belajar dan mengajar ajaran Buddha.
Salah satu pendeta Buddha yang terkenal adalah I-Tsing, yang menulis buku Nanhai Jigui Neifa Zhuan, yang berisi tentang perjalanan dan pengalamannya di Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya juga memiliki budaya yang maju dan beragam.
Kerajaan ini menerima pengaruh budaya dari India, China, dan Jawa.
Sriwijaya juga mengembangkan budaya lokal yang khas, seperti seni ukir, seni pahat, seni lukis, dan seni sastra.
Beberapa peninggalan budaya Sriwijaya yang masih dapat ditemukan hingga sekarang adalah Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus, Candi Bukit Seguntang, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Kota Kapur, dan Prasasti Palas Pasemah.
Kerajaan Sriwijaya juga memiliki pendidikan yang berkualitas dan terbuka. Kerajaan ini memiliki beberapa perguruan tinggi yang terkenal, seperti Nalanda di India, Srivijayasrama di Sumatera Selatan, dan Sailendra Vihara di Jawa Tengah.
Perguruan tinggi ini menawarkan berbagai bidang ilmu, seperti agama, filsafat, sastra, sejarah, matematika, astronomi, dan kedokteran.
Perguruan tinggi ini juga menerima mahasiswa dari berbagai negara, seperti China, India, Tibet, Kamboja, dan Jawa.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kerajaan Sriwijaya tidak hanya hebat di bidang maritim, tetapi juga di bidang agama, budaya, dan pendidikan.
Kerajaan ini menjadi pusat peradaban dan kebudayaan di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Kemudian menjadi contoh kerajaan yang toleran dan terbuka terhadap pengaruh luar.
Kerajaan ini layak disebut sebagai kerajaan yang luar biasa dan menginspirasi.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR