Intisari-Online.com -Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkuat yang pernah ada di Nusantara.
Kerajaan ini berdiri pada akhir abad ke-13 dan mencapai puncak kemajuan pada abad ke-14.
Lalu, mengapa Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim di Nusantara?
Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut lengkap dengana alasan-alasannya.
Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada akhir abad ke-13.
Pada abad ke-14, kerajaan ini mengalami masa keemasannya. Raja pertama Majapahit adalah Raden Wijaya.
Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka, atau sama dengan tanggal 10 November 1293.
Raden Wijaya, sang pendiri Kerajaan Majapahit, diberi gelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana.
Masa pemerintahan Raden Wijaya berlangsung selama 16 tahun, yaitu dari 1293 Masehi sampai 1309 Masehi.
Baca Juga: Sosok Rakyan Jayadarma: Tanpa Kematian Tragisnya, Konsep Majapahit Bisa Jadi Tak akan Pernah Muncul
Kerajaan Majapahit diperkirakan runtuh pada abad ke-16.
Mengapa Kerajaan Majapahit Dianggap Sebagai Puncak Kejayaan Maritim di Nusantara?
Salah satu kerajaan yang mencapai puncak kemajuan bahari di Nusantara adalah Majapahit, yang berhasil menyatukan dan menguasai wilayah Nusantara, serta memiliki hubungan dengan negara-negara lain.
Majapahit mulai mempersiapkan diri untuk menjadi kerajaan maritim sejak didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293, setelah mengalahkan Kerajaan Kediri dan mengusir tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan.
Raden Wijaya memanfaatkan senjata dan meriam yang dirampas dari tentara Mongol untuk memperkuat armada laut Majapahit.
Pada abad ke-14, Majapahit sudah mampu memproduksi kapal-kapal raksasa dengan tiga-empat layar, yang dapat mengangkut 600 penumpang. Panjang kapal-kapal itu bisa mencapai 70 meter dengan berat lebih dari 500 ton.
Armada Majapahit diperkirakan berjumlah 400 kapal, yang bahkan lebih besar dan kuat daripada kapal dagang China yang terkenal di Asia Timur dan Asia Tenggara.
Dengan armada laut yang begitu tangguh, Majapahit dapat mengendalikan jalur rempah-rempah yang sangat penting antara Maluku, Jawa, dan Selat Malaka, serta menguasai perdagangan internasional.
Pelabuhan-pelabuhan Majapahit yang terletak di Surabaya, Gresik, Sedayu, Tuban, dan Blambangan, menjadi pusat perdagangan laut yang ramai.
Majapahit juga berkembang menjadi kerajaan maritim yang berpengaruh di Asia Tenggara, terutama setelah Gajah Mada menjadi mahapatih pada abad ke-14.
Di bawah kepemimpinan Gajah Mada dan raja Hayam Wuruk, Majapahit mencapai masa keemasannya.
Hubungan dagang Majapahit tidak hanya terbatas di Asia Tenggara, tetapi juga mencapai Jepang.
Bukti hubungan dengan Jepang dapat ditemukan di Situs Trowulan di Mojokerto, yang merupakan bekas ibu kota Majapahit.
Di situs itu ditemukan barang pecah belah dari porselen buatan Kerajaan Jepang pada abad ke-13.
Selain itu, ditemukan juga sebuah keris kuno di sebuah kuil di sekitar Okinawa, yang menunjukkan hubungan dagang Majapahit dengan Kerajaan Ryukyu di Jepang bagian selatan.
Selain untuk tujuan dagang, Majapahit juga memiliki armada laut sebagai kekuatan militer.
Dengan angkatan laut yang kuat, Majapahit dapat menundukkan dan menyatukan Nusantara pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan mahapatih Gajah Mada.
Menurut Kitab Negarakertagama, wilayah Majapahit meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini, kecuali Sunda, dan beberapa daerah di Semenanjung Malaya.
Pengaruhnya juga terasa di negara-negara asing, seperti Thailand, Kamboja, India, Filipina, China, dan Jepang.
Oleh karena itu, Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kemajuan maritim di Nusantara, karena dapat menyatukan Nusantara dan berpengaruh di dunia.
Keberhasilan Majapahit dalam mengembangkan teknologi bahari untuk kepentingan perdagangan dan militer pun membuatnya dihormati oleh negara-negara lain.
Dari uraian di atas, kita dapat memahami mengapa Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim di Nusantara. Meskipun kerajaan ini sudah runtuh sejak abad ke-16, kita masih dapat menyaksikan warisan budaya dan sejarahnya yang luar biasa.