Kesultanan ini juga memiliki tradisi sastra dan seni yang berkembang, seperti Serat Centhini, Serat Babad Tanah Jawi, Serat Kandha, Serat Pararaton, Serat Nagarakretagama, wayang kulit, gamelan, batik, keris, dan lain-lain.
Meskipun kesultanan ini telah runtuh dan terbagi menjadi dua kekuasaan yang lebih kecil, namun pengaruhnya masih terasa hingga kini.
Kesultanan Mataram merupakan salah satu kesultanan yang mengubah sejarah Indonesia dengan perannya dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Kesultanan ini juga merupakan sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan asing.
Selain itu, kesultanan ini juga memiliki banyak rahasia dan misteri yang belum terpecahkan hingga kini.
Beberapa di antaranya adalah asal-usul nama Mataram, hubungan antara Mataram Islam dan Mataram Kuno, peranan Sunan Kalijaga dalam pembentukan Mataram Islam, lokasi makam Sultan Agung, penyebab kematian Amangkurat I, dan lain-lain.
Salah satu rahasia dan misteri yang belum terpecahkan tentang kerajaan Mataram Islam adalah lokasi pertapaan Kembang Lampir.
Pertapaan ini adalah tempat dimana Ki Ageng Pemanahan, ayah dari Panembahan Senopati, mendapat wahyu bahwa karaton atau kerajaan berada di Dusun Giring, Desa Sodo, Gunung Kidul.
Wahyu itu disimbolkan dalam bentuk degan atau kelapa muda.
Ki Ageng Pemanahan kemudian pergi ke Dusun Giring untuk merebut wahyu itu dari Ki Ageng Giring, seorang tokoh yang juga mengklaim sebagai penerima wahyu karaton.
Setelah terjadi pertarungan sengit antara keduanya, akhirnya Ki Ageng Pemanahan berhasil mengalahkan Ki Ageng Giring dan membawa pulang wahyu itu ke Kembang Lampir.
Baca Juga: Makam Raja-raja Mataram Islam Terdapat di Dua Tempat Ini, Perlu Lepas Hijab?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR