Intisari-Online.com -Makam raja-raja Mataram Islam merupakan salah satu saksi sejarah kejayaan kerajaan yang pernah berdiri di tanah Jawa.
Makam-makam ini tidak hanya menyimpan kisah masa lalu, tetapi juga memiliki nilai budaya dan arsitektur yang tinggi.
Namun, tahukah Anda bahwa makam raja-raja Mataram Islam terdapat di dua tempat yang berbeda?
Di artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang makam raja-raja Mataram Islamtermasuk daftar nama raja yang dimakamkan dan aturan-aturan yang harus ditaati oleh para peziarah.
Salah satu aturan yang cukup menarik perhatian adalah kewajiban melepas hijab bagi para wanita yang ingin masuk ke area makam.
Apa alasan di balik aturan ini? Apakah ada pengecualian? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Makam Raja Imogiri
Makam Imogiri adalah kompleks pemakaman yang dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1632 untuk raja-raja Mataram Islam dan keluarganya.
Kompleks ini terletak di Bukit Merak, Dusun Pajimatan, Girirejo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan luasnya mencapai 10 hektar.
Di dalamnya terdapat makam raja-raja yang pernah bertahta di Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta beserta keluarganya.
Baca Juga: Tanpa Sosok Ini, Makam Raja-raja Mataram Islam Di Imogiri Barangkali Tak Seelok Sekarang
Untuk mencapai area makam, pengunjung harus menaiki sekitar 300 anak tangga.
Makam ini masih menjadi tempat ziarah bagi masyarakat hingga saat ini.
Terdapat delapankedaton di makam Raja Imogiri dengan masing-masingterdapat makam dariraja-raja berikut ini:
1) Kedaton Sultan Agungan : Sultan Agung, Sunan Amangkurat II, Sunan Amangkurat III.
2) Kedaton Pakubuwanan : Sunan Paku Buwana I, Sunan Amangkurat IV, Sunan Paku Buwana II.
3) Kedaton Bagusan/Kasuwargan : Sunan Paku Buwana III, Sunan Paku Buwana IV, Sunan Paku Buwana V
4) Kedaton Astana Luhur : Sunan Paku Buwana VI, Sunan Paku Buwana VII, Sunan Paku Buwana VIII, Sunan Paku Buwana IX
5) Kedaton Girimulyo : Sunan Paku Buwana X, Sunan Paku Buwana XI
6) Kedaton Kasuwargan Yogyakarta : Sultan Hamengku Buwana I dan III
7) Kedaton Besiyaran: Sultan Hamengku Buwana IV, Sultan Hamengku Buwana V, Sultan Hamengku Buwana VI
8) Kedaton Saptarengga : Sultan Hamengku Buwana VII, Sultan Hamengku Buwana VIII, Sultan Hamengku Buwana IX
Baca Juga: Walau Namanya Sama, Mataram Kuno dan Mataram Islam Ternyata Berbeda, Ini Perbedana dan Kesamaanya!
Makam Raja Kotegede
Makam Raja Kotagede adalah kompleks pemakaman yang dibangun oleh Panembahan Senopati untuk raja-raja Mataram Islam pertama dan keluarganya.
Kompleks ini terletak di sebelah barat Masjid Agung Kotagede yang merupakan tempat asal dari Kerajaan Mataram Islam.
Makam ini terletak di Dusun Sayangan, Jagalan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di dalamnya terdapat makam beberapa tokoh penting dan Raja-Raja Mataram Islam pada awal periode berdirinya kerajaan ini.
Makam ini masih menjadi tempat ziarah bagi masyarakat hingga saat ini.
Daftar tokoh yang dimakamkan di kompleks Makam Raja Kotagede adalah:
1) Ki Ageng Pemanahan
2) Panembahan Senopati
3)Ki Juru Martani
4) Nyi Ageng Nis
5) Panembahan Seda ing Krapyak (Raden Mas Jolang)
6) Sultan Hamengku Buwono II
7) Adipati Paku Alam I
8) Adipati Paku Alam II
9) Adipati Paku Alam III
10) Adipati Paku Alam IV
11)Ki Ageng Mangir
Sosok terakhir memiliki kondisi makam yang unik, di mana separuh berada di dalam cungkup dan separoh berada di luar cungkup.
Hal ini disebabkan Ki Ageng Mangirmerupakan menantu sekaligus musuh dari Panembahan Senopati. Hal inilah yang makamnya "dibelah".
Pedoman Ziarah di Makam Raja Kotagede
Makam Kotagede adalah tempat peristirahatan terakhir bagi raja-raja dan ada aturan tertentu yang harus diikuti oleh para peziarah. Aturan ini sama dengan aturan yang berlaku di Makam Imogiri.
Baca Juga: 9 Kerajaan Islam di Indonesia, Termasuk Kerajaan Mataram Islam
Menurut Kompas.com, aturan yang harus diikuti oleh para peziarah saat berkunjung ke Makam Kotagede adalah sebagai berikut:
1) Wanita harus mengenakan kain jarik, kemben, dan melepas kerudung.
2) Pria harus mengenakan pakaian abdi dalem yang terdiri dari kain jarik dan blangkon.
3) Peralatan bisa disewa di kantor sekretariat.
4) Dilarang mengambil foto di dalam makam.
5) Sepatu harus dilepas saat masuk ke makam.
6) Makam dibuka untuk umum pada hari Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu.
7) Pada hari Senin, Kamis, dan Minggu, makam dibuka untuk umum pada pukul 13.00-16.00 WIB.
8) Pada hari Jumat, makam dibuka untuk umum pada pukul 13.00-16.00 WIB.
9) Makam tutup selama bulan Ramadhan.
Pengunjung juga bisa membawa pakaian sendiri jika memiliki pakaian abdi dalem dengan gaya Surakarta atau Yogyakarta.
Aturan untuk melepas hijab atau kerudung hanya berlaku jika kita ingin berziarah ke makam raja.
Untuk anggota keluarga yang memiliki derajat lebih rendah, kita bisa menggunakan kebaya dan beskap.
Bahkan untuk anggota kerajaan yang memiliki derajat lebih rendah lagi, maka pakaian yang harus dikenakan oleh peziarah akan semakin "umum" lagi.
Itulah penjelasan tentang kompelks makam Raja-raja Mataram Islam terdapat di dua tempat.
Baca Juga: 10 Peninggalan Kesultanan Mataram Islam, Dari Keraton Hingga Masjid