Sejarah dan Misteri Tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting, Pusaka Andalan Mataram Islam yang Dikagumi Dunia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Tombak Pusaka Mataram Islam.
Ilustrasi - Tombak Pusaka Mataram Islam.

Intisari-online.com - Salah satu pusaka Keraton Yogyakarta yang berasal dari zaman Kerajaan Mataram Islam adalah Tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting.

Tombak ini memiliki cerita yang menarik dan misterius, mulai dari asal mulanya, kemampuannya, hingga hubungannya dengan batu meteor.

Asal Mula Tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting

Tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting sebelumnya adalah milik Ki Ageng Mangir Wanabaya, seorang tokoh yang memberontak terhadap Panembahan Senopati, raja Mataram Islam pertama.

Ki Ageng Mangir Wanabaya adalah keturunan dari Ki Ageng Sela, seorang pendiri Kerajaan Mangir yang berada di lereng Gunung Merapi.

Ki Ageng Mangir Wanabaya memiliki tombak yang sangat sakti dan bernama Baru Klinting.

Tombak ini konon dibuat dari batu meteor yang jatuh di daerah Mangir.

Batu meteor ini memiliki kandungan logam titanium yang sangat kuat dan tahan karat.

Selain itu, batu meteor juga diyakini memiliki kekuatan alam yang luar biasa karena telah terbakar di atmosfer ketika memasuki bumi.

Ki Ageng Mangir Wanabaya menggunakan tombak Baru Klinting sebagai senjata andalannya dalam melawan Panembahan Senopati.

Namun, dalam perang tanding yang terjadi di daerah Pleret, Bantul, ia kalah dan tewas oleh Panembahan Senopati yang menggunakan tombak Kanjeng Kiai Pleret.

Baca Juga: 9 Kerajaan Islam di Indonesia, Termasuk Kerajaan Mataram Islam

Tombak Baru Klinting kemudian jatuh ke tangan Panembahan Senopati dan disimpan di Keraton Mataram.

Tombak ini kemudian diberi nama tambahan Kanjeng Kiai sebagai penghormatan kepada Ki Ageng Mangir Wanabaya.

Kemampuan Tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting

Tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting tidak hanya memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, tetapi juga memiliki kekuatan gaib yang dapat mengalahkan musuh-musuh Mataram Islam.

Tombak ini terbukti mampu melukai bahkan membunuh orang-orang yang memiliki ilmu kebal atau sakti mandraguna.

Salah satu contohnya adalah ketika tombak ini digunakan oleh Ki Nayadarma, seorang abdi dalem Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja Mataram Islam ketiga.

Ki Nayadarma ditugaskan untuk berperang tanding melawan Adipati Pati Pragola II, seorang pemberontak yang menentang kekuasaan Mataram.

Adipati Pati Pragola II dikenal sebagai orang yang tak mempan senjata karena memiliki ilmu kebal.

Namun, ketika ia bertemu dengan Ki Nayadarma yang membawa tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting, ia tidak berkutik.

Tubuhnya berhasil dirobek oleh tombak tersebut dan ia pun tewas seketika.

Tombak Kanjeng Kiai Baru Klinting juga dikagumi oleh dunia karena merupakan salah satu pusaka tertua dan terlangka di Indonesia.

Baca Juga: Belajar dari Peristiwa Bocah Lompat Pakai Payung di China, Benarkah Payung Bisa Berfungsi Sebagai Parasut?

Tombak ini masih tersimpan dengan baik di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat hingga saat ini.

Tombak ini juga menjadi salah satu simbol kekuatan dan kejayaan Mataram Islam di masa lalu.

Artikel Terkait