Belajar dari Peristiwa Bocah Lompat Pakai Payung di China, Benarkah Payung Bisa Berfungsi Sebagai Parasut?

Ade S

Editor

Seorang bocah 4 tahun di China meloncat dari lantai 26 menggunakan payung. Bisakah payung berfungsi seperti parasut yang memperlambat kecepatan kita saat jatuh dari ketinggian?
Seorang bocah 4 tahun di China meloncat dari lantai 26 menggunakan payung. Bisakah payung berfungsi seperti parasut yang memperlambat kecepatan kita saat jatuh dari ketinggian?

Intisari-Online.com -Seorang anak berusia 4 tahun mencoba meniru adegan dalam kartun"Tom and Jerry" dengan melompat dari lantai 26 menggunakan payung.

Anak tersebut pun berakhir dengan terluka meski untungnya nyawanya berhasil selamat.

Lalu, sebenarnya bisakah payung berfungsi sebagai parasut yang akan memperlambat kecepatan kita ketika jatuh dari ketinggian?

Untuk mengetahuinya, silakan baca sampai tuntas artikel berikut ini.

Bocah nekat loncat dengan payung

Sebuah aksi nekat dilakukan oleh seorang anak laki-laki berumur empat tahun yang terjun dari apartemennya di lantai 26 dengan membawa payung sebagai parasut.

Peristiwa tersebut terjadi di daerah Hunan, China, pada hari Jumat (26/5/2023).

Dilansir dari situs Mothership, peristiwa itu terjadi pada hari Jumat 26 Mei 2023. Saat itu, anak laki-laki itu tidak ada yang mengawasi karena orang tuanya sedang tidak ada di rumah.

Ibunya sedang bekerja di luar kota, sementara ayahnya sedang berada di luar negeri untuk urusan pekerjaan.

Anak laki-laki itu hanya ditinggal bersama neneknya, yang kebetulan saat itu pergi menjemput adik perempuannya.

Menurut surat kabar China yang berbasis di Malaysia OrientalDaily, anak laki-laki itu terpengaruh oleh kartun "Tom and Jerry" yang ia lihat sebelumnya.

Baca Juga: Mengapa dan Bagaimana Pertempuran 10 November 1945 Berlangsung?

Karena itu ia membayangkan bahwa ia bisa selamat jika ia terjun dengan membawa payung sebagai parasut. Anak itu melompat keluar dari jendela rumah yang menuju ke balkon.

Beruntungnya, anak itu selamat karena sebelum jatuh ke tanah ia menabrak pohon yang lebat, yang membuat dampak jatuhnya berkurang. Meskipun lengan kanannya patah, tapi nyawanya masih terselamatkan.

Saat ini kondisi anak itu sedang dalam proses penyembuhan, dan dikabarkan mengalami patah tulang, tapi kondisinya masih stabil.

Bukan pertama

Meski terlihat janggal dan sangat mengerikan, Sohu.com melaporkan, aksi seorang anak yang melompat dari ketinggian menggunakan payung pernah terjadi beberapa kali.

Pada 2017, sebuah aksi nekat dilakukan oleh seorang anak laki-laki berumur tujuh tahun yang terjun dari apartemennya di lantai lima dengan membawa payung sebagai parasut.

Anak tersebut terinspirasi oleh film kartun yang ia tonton sebelumnya di mana tokohnya menggunakan payung untuk terbang dari ketinggian.

Apartemen tempat anak itu tinggal di Suzhou, Jiangsu sejatinya setinggi 10 lantai, karena rumahnya adalah duplex penthouse.

"Namun bukan payung yang menolongnya. Melainkan ia sebuah kabel listrik," ujar saksi mata seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (21/4/2017).

"Lukanya parah, tapi tidak lagi membahayakan nyawa setelah operasi segera," kata dokter yang merawatnya.

Menurut keluarga, anak yang namanya tidak disebutkan itu sedang menyaksikan film kartun di mana tokohnya menggunakan payung sebagai parasut untuk melompat dari ketinggian.

Baca Juga: 3 Puisi Tentang Hari Lahir Pancasila: Mengenang Peristiwa 1 Juni 1945

Peristiwa mirip dilaporkan terjadi di Urumqi, Xinjiang Februari masih di tahun yang sama.

Saat itu anak perempuan berusia lima tahun menggunakan payung untuk melompat dari lantai 11.

Dia jatuh di lantai empat dan langsung dibawa ke unit gawat darurat.

Payung menjadi pengganti parasut?

Jadi, bisakah payung menjadi pengganti parasut yang akan membantu memperlambat kecepatan kita saat jatuh dari ketinggian?

Sampai berita ini diturunkan, belum ada ulasan yang benar-benar ilmiah mengenai praktik yang sering muncul dalam film-film anak-anak tersebut.

Namun, dua video di bawah ini menunjukkan beberapa orang yang mencoba untuk menguji apakah sebuah payung dapat menjadi parasut atau tidak.

Secara umum, kedua video tersebutmenemukan dua kesimpulan utama:

Pertama, sebagian besar payung akan rusak ketika kita mencoba menggunakannya untuk "terjun".

Tekanan dari bawah akan memaksa payung mengubah arah cekungan atau bahkan hancur sama sekali.

Dalam kondisi tersebut,tentu saja akan membuat payung sama sekali tidak bisa diandalkan untuk menolong kita.

Temuan kedua diperoleh setelah para pembuat video tersebut menggunakan payung khusus atau mengikatkan tali-tali ke ujung tali agar payung tidak rusak.

Lalu bagaimana hasilnya? Ya, secara praktis payung-payung tersebut memang memperlambat kecepatan jatuh dari para pembuat video.

Tapi, tidak secara signifikan. Bahkan bisa dibilang hampir tidak terasa sama sekali.

Lihat saja salah satu video yang menunjukkan bahwa orang yang meloncat menggunakan payung dari ketinggian 10 meter hanya 0,3 detik lebih lama sebelum menyentuh permukaan kolam renang.

Berikut ini kedua video yang dimaksud.

Video pertama:

Video kedua:

Baca Juga: Ngeri! 90 Juta Nyawa Terancam Melayang dalam Beberapa Jam, Peristiwa Pemindahan Senjata Nuklir oleh Putin Ini Jadi Pemicu

Artikel Terkait