Intisari-online.com -Panembahan Senopati adalah raja pertama Kerajaan Mataram Islam yang terkenal dengan kekuatan dan kebijaksanaannya.
Dia berhasil menyatukan banyak wilayah di Jawa Tengah dan Timur di bawah kekuasaannya.
Namun, tidak semua orang menghormati otoritasnya.
Salah satunya adalah Ki Bocor, seorang mantri yang berasal dari Pasir, daerah Banyumas.
Ki Bocor merasa tidak senang dengan Panembahan Senopati karena menganggapnya sebagai orang muda yang tidak layak menjadi raja.
Dia juga merasa memiliki darah bangsawan yang lebih tua dari Mataram.
Ki Bocor memiliki sebuah keris sakti bernama Kebo Dengen, yang konon sangat tajam dan bisa menembus apa saja.
Suatu malam, Ki Bocor mencoba menguji kekuatan Panembahan Senopati dengan menusukkan keris Kebo Dengen dari belakang saat dia sedang duduk di meja.
Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Keris Kebo Dengen tidak bisa menembus tubuh Panembahan Senopati sama sekali.
Ki Bocor terkejut dan ketakutan.
Dia berlari meninggalkan tempat itu dengan kerisnya.
Baca Juga: 9 Kerajaan Islam di Indonesia, Termasuk Kerajaan Mataram Islam
Panembahan Senopati ternyata sudah mengetahui rencana jahat Ki Bocor.
Dia dengan tenang membiarkan dirinya ditusuk dan tidak marah sama sekali.
Bahkan, dia mengampuni Ki Bocor dan membiarkannya pergi.
Keris Kebo Dengen miliknya sendiri terlempar dan tertancap di tanah dekat Ki Bocor.
Kisah ini menunjukkan betapa hebatnya kekuatan Panembahan Senopati yang kebal ditusuk keris sakti.
Kisah ini juga menjadi cerita tutur yang terus berkembang di tengah masyarakat.
Banyak orang yang penasaran dengan keris Kebo Dengen yang gagal menembus tubuh Panembahan Senopati.
Apa sebenarnya rahasia di balik keris Kebo Dengen?
Mengapa keris itu tidak bisa menembus tubuh Panembahan Senopati?
Apakah karena keris itu kurang sakti atau karena Panembahan Senopati memiliki ilmu linuwih yang luar biasa?
Menurut buku dhapur Damartaji, Kebo Dengen adalah salah satu dhapur keris yang langka.
Baca Juga: Walau Namanya Sama, Mataram Kuno dan Mataram Islam Ternyata Berbeda, Ini Perbedana dan Kesamaanya!
Dhapur ini memiliki ricikan luk lima, sekar kacang, lambe gajah, jalen, pejetan, dan ri pandan.
Menurut Buku Ensiklopedi Keris, dhapur Kebo Dengen biasanya adalah keris tangguh Tuban.
Tangguh Tuban adalah salah satu tangguh era Majapahit yang dianggap memiliki kualitas material dan garap tempa lipat yang baik.
Kebo atau kerbau adalah nama yang sering disematkan untuk para perwira tinggi atau bangsawan di masa lampau.
Misalnya, ada Kebo Anabrang, Kebo Iwa, Kebo Marcuet, Kebo Mundarang, Kebo Kanigara, dan Kebo Kenanga.
Nama-nama ini menunjukkan keberanian dan kekuatan mereka dalam berperang atau memimpin. Dhèngèn artinya ènthèng atau gampang (ing gawe).
Maka Kebo Dhèngèn artinya kerbau (yang) suka menolong. Penamaan ini adalah doa dan harapan agar pemilik keris bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang.
Namun, dalam kasus Ki Bocor, tampaknya keris Kebo Dengen tidak membantu tujuannya untuk membunuh Panembahan Senopati.
Mungkin karena dia menggunakan keris itu dengan niat jahat dan tidak hormat kepada raja.
Mungkin juga karena Panembahan Senopati memiliki keistimewaan dari Tuhan yang melindungi dirinya dari segala bahaya.
Atau mungkin karena ada faktor lain yang tidak diketahui oleh kita.
Baca Juga: Walau Namanya Sama, Mataram Kuno dan Mataram Islam Ternyata Berbeda, Ini Perbedana dan Kesamaanya!
Keris Kebo Dengen yang tidak bisa menembus tubuh Panembahan Senopati tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Keris itu sendiri tidak diketahui keberadaannya sekarang.
Apakah masih ada atau sudah hilang? Apakah masih dimiliki oleh keturunan Ki Bocor atau sudah berpindah tangan?
Apakah masih memiliki kekuatan sakti atau sudah pudar? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin hanya bisa dijawab oleh keris itu sendiri.