Ki Ageng Pamanahan: Kalahkan Arya Penangsang, Babat Alas Mentaok, Lahirkan Raja-raja Mataram Islam

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Ki Ageng Pemanahan menempuh perjalanan pajang sebelum akhirnya melahirkan raja-raja Mataram Islam.
Ki Ageng Pemanahan menempuh perjalanan pajang sebelum akhirnya melahirkan raja-raja Mataram Islam.

Ki Ageng Pamanahan menempuh jalanan pajang sebelum akhirnya melahirkan raja-raja Mataram Islam. Berawal dari keberhasilan mengalahkan Arya Penangsang.

Intisari-Online.com -Ki Ageng Pamanahan menempuh perjalanan pajang sebelum akhirnya melahirkan raja-raja Mataram Islam.

Pertama, dia harus mengalahkan Arya Penangsang.

Kedua, babat Alas Mentaok yang menjadi cikal bakal Mataram Islam, letaknya di Kotagede sekarang.

Ketiga, mengunjungi salah seorang sahabatnya di Giring, Ki Ageng Giring, di tempat yang sekarang dikenal sebagai Gunung Kidul.

Ketika itu Kerajaan Pajang sedang berebut kekuasaan atas Demak dengan Arya Penangsang, penguasa Jipang.

Keduanya mengaku sebagai pewaris sah Kerajaan Demak.

Sultan Pajang membuat sayembara, dan Ki Ageng Pamanahan bersama Ki Juru Martani dan Ki Panjawi menerima tawaran itu.

Dengan taktik jitu Ki Juru Martani, Ki Ageng Pamanahan berhasil mengalahkan Arya Penangsang lewat tangan Danang Sutawijaya yang kelak menjadi raja Mataram Islam.

Karena berhasil mengalahkan Arya Penangsang, tiga serangkai itu mendapat hadiah dari Sultan Pajang.

Ki Panjawi mendapat Pati, sementara Ki Ageng Pamanahan dapat Alas Mentaok.

Jauh sebelumnya, Sunan Giri pernah membuat ramalan bahwa akan lahir raja-raja besar di Jawa dari tanah Mataram.

Sang sunan mengatakan, Mataram akan menjadi kekuatan besar dan menjadi pusat politik di Jawa.

Singkat cerita, Ki Ageng Pamanahan jadi pemimpin desa Mataram, dan bergelar Ki Ageng Mataram.

Saat itu Mataram masih berstatus perdikan di bawah Pajang.

Meski perdikan, dia punya kewajiban untuk menghadap Sultan Pajang secara berkala.

Suatu ketika, Ki Ageng Pamanahan berkunjung ke rumah sahabatnya, Ki Ageng Giring.

Ketika itu, Ki Ageng Giring baru mendapatkan wangsit soal buah kelapa muda bertuah.

Wangsit itu berbunyi, siapa yang meminum air kelapa muda itu sampai habis, kelak dia akan melahirkan raja-raja Jawa.

Singkat cerita, dia meminum kelapa muda yang disimpan oleh Ki Ageng Panjawi.

Sang sahabat pun kecewa luar biasa.

Hingga Ki Ageng Pamanahan berjanji kepada sahabatnya itu, suatu saat akan ada keturunan Ki Ageng Giring yang bakal menjadi raja Jawa.

Kelak, anak Ki Ageng Pamanahan, Panembahan Senopati, menjadi raja Mataram Islam.

Artikel Terkait