Sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dengan sekelompok orang yang justru mendukung Presiden Soeharto dan menolak Sidang Istimewa MPR.
Namun ketegangan itu dapat diredakan setelah Komandan Kodim (Dandim) Jakarta Pusat Letkol Inf S Widodo menengahi kedua kelompok tersebut.
Sekitar pukul 11.30 WIB mahasiswa berhasil masuk ke dalam gedung DPR.
Mahasiswa tersebut berasal dari Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ).
FKSMJ diwakili oleh 50 orang yang berasal dari berbagai kampus.
Mereka menuntut segera dilaksanakannya Sidang Istimewa MPR untuk melengserkan Soeharto.
Keberhasilan itu membuat kelompok mahasiswa lainnya juga ikut bernegosiasi agar bisa masuk ke dalam gedung DPR.
Hasilnya, sejumlah mahasiswa diperbolehkan masuk pada 13.00 WIB.
Pada hari yang sama, perwakilan Institut Pertanian Bogor yang dipimpin oleh rektor Soleh Salahuddin datang di gedung DPR.
Mereka menemui Fraksi Karya Pembangunan atau F-KP (Golkar) dan Fraksi Persatuan Pembangunan untuk menyampaikan tuntutan reformasi di segala bidang.
Selain mahasiswa, banyak tokoh dari berbagai lembaga ikut menyuarakan tuntutan reformasi dan meminta Soeharto mundur.
Saat itu, pimpinan MPR/DPR adalah Harmoko.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR