Mereka juga bisa mengganggu komunikasi dan koordinasi antara para pemimpin Pajang.
Mereka bahkan bisa membunuh atau melukai para ulama, kyai, dan dukun yang memiliki ilmu kebatinan dan kesaktian untuk melawan pasukan ghaib Mataram.
Berkat bantuan pasukan ghaib ini, Senopati berhasil mengalahkan Pajang dan merebut ibu kotanya di Surakarta.
Sultan Hadiwijaya terpaksa melarikan diri ke Demak dan meninggal di sana.
Dengan demikian, Mataram Islam menjadi kerajaan yang merdeka dan kuat di Pulau Jawa.
Senopati pun mendapat julukan sebagai "Raja Ghaib" karena kemampuannya berhubungan dengan dunia gaib.
Pasukan ghaib Mataram Islam merupakan salah satu mitos sejarah yang menarik untuk dikaji.
Mitos ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Jawa pada zaman itu terhadap adanya dunia gaib yang bisa mempengaruhi dunia nyata.
Mitos ini juga menunjukkan bahwa perang antara Mataram dan Pajang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual.
Setelah mengalahkan Pajang, Panembahan Senopati terus memperluas wilayah Mataram dengan menaklukan daerah-daerah di sekitarnya.
Ia berhasil menundukkan Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Gresik, Surabaya, Madura, dan Blambangan.
Baca Juga: Berikut Ini 4 Faktor Penyebab Kemunduran Kerajaan Mataram Islam
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR