Setelah kematian Paus Adrianus III (884-885) dan Paus Stefanus V (885-891), Formosus terpilih sebagai Paus pada 6 Oktober 891.
Masa Kepausan Paus Formosus
Masa kepausannya Paus Formosus ditandai dengan campur tangan dalam perebutan kuasa di atas Patriarkat Konstantinopel, Kerajaan Francia Barat, dan Kekaisaran Romawi Suci.
Ia juga menghadapi ancaman dari bangsa Saracen, yang menyerang Italia Selatan dan Sisilia. Ia berusaha mempertahankan otoritas gerejawi dan sekuler di Italia dengan mengadakan persekutuan dengan beberapa penguasa Eropa.
Salah satu tindakan kontroversialnya adalah menobatkan Guido II dari Spoleto sebagai Kaisar Romawi pada April 892. Guido adalah seorang bangsawan Italia yang bermusuhan dengan wangsa Karoling, yang merupakan keturunan Charlemagne.
Ia juga menentang klaim Arnulf dari Kärnten, raja Jerman yang merupakan sekutu Paus. Namun, Formosus kemudian menyesal atas keputusannya dan meminta Arnulf untuk menyerbu Roma dan membebaskan Italia dari Guido.
Pada tahun 894, Arnulf menaklukkan seluruh Italia Utara dan bergerak menuju Roma. Namun, Guido meninggal pada bulan Desember dan meninggalkan putranya Lambert dan istrinya Agiltrude, yang juga merupakan musuh Formosus.
Mereka berhasil menghalangi Arnulf untuk memasuki Roma dan memaksa Formosus untuk mengakui Lambert sebagai kaisar.
Pada musim gugur 895, Arnulf melakukan serbuan kedua ke Italia dan pada tahun 896 ia berhasil dimahkotai oleh Formosus di Roma sebagai kaisar sah.
Arnulf kemudian berusaha melawan keluarga Spoleto, tetapi menderita kelumpuhan di tengah jalan dan tidak mampu melanjutkan penyerbuan itu.
Formosus meninggal pada 4 April 896 dan digantikan oleh Paus Bonifasius VI.
KOMENTAR