Intisari-Online.com - Abad ke-9 dan 10 Masehi adalah tahun yang penuh gejolak bagi kepausan Roma.
Terperangkap dalam intrik politik Eropa, Vatikan mengalami pergantian paus yang datang dan pergi dengan cepat.
Situasi mencapai puncak absurditas ketika Paus Formosus yang sudah meninggal diadili pada Januari 897 yang kemudian disebut dengan peristiwa Sinode Jenazah atau Pengadilan Jenazah.
Sembilan bulan setelah Formosus meninggal, tubuhnya digali dan didudukkan di atas takhta sehingga dia bisa menghadapi tuduhan yang dikenakan kepadanya oleh Paus Stephen VI saat itu.
Mengenakan semua dandanan jubah kepausan, Formosus menghadapi tuduhan sumpah palsu, mengingini kepausan sebagai orang awam, dan melanggar kanon gereja saat dia menjadi paus.
Jelas tidak mampu membela dirinya sendiri, Paus yang telah meninggal itu dinyatakan bersalah.
Melansir Ancient Origins, Formosus lahir sekitar tahun 816 M di negara bagian kepausan Ostia.
Sedikit yang diketahui tentang hidupnya sebelum menjadi Kardinal Uskup pada tahun 864.
Selama dekade berikutnya, Formosus bekerja sebagai misionaris di Bulgaria dan Prancis.
Pada tahun 872, dia dipertimbangkan untuk kepausan tetapi tidak memperoleh posisi itu.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR