Intisari-Online.com - J-20 Mighty Dragon adalah pesawat tempur paling canggih milik China.
Pesawat tempur siluman tersebut telah dikembangkan sebagai jawaban atas pesawat generasi kelima Amerika Serikat (AS) F-22 Raptor dan pesawat tempur F-35 lightning-2.
Namun, rencana China untuk melengkapi pesawat tempur siluman J-20 yang dikembangkan di dalam negeri dengan senjata energi terarah (DEW) atau laser dapat menghadapi rintangan karena mesinnya yang kurang bertenaga.
Selama bertahun-tahun, China telah berjuang untuk mengembangkan mesin domestik untuk J-20.
The EurAsian Times sebelumnya melaporkan bahwa J-20 telah memasuki fase produksi massal setelah mengganti mesin Rusia dengan WS-10 yang diproduksi di dalam negeri.
Namun, keterbatasan daya mesin WS-10, yang awalnya dikembangkan untuk pesawat tempur generasi tua, bisa menjadi hambatan serius bagi sistem laser, Ridzwan Rahmat, analis pertahanan utama di Janes mengatakan kepada SCMP.
“Ada pertanyaan yang tersisa mengenai apakah China telah berhasil mencapai daya dorong yang dibutuhkan pada J-20 pada muatan saat ini dengan mesin WS-10 yang diproduksi secara lokal,” kata Rahmat, melansir The EurAsian Times, Selasa (8/2/2022).
Akibatnya, menambahkan lebih banyak muatan ke pesawat, seperti sistem tenaga untuk DEW, akan mengurangi jangkauan dan kemampuan manuvernya.
Sangat dipertanyakan bagaimana sistem DEW akan bekerja dalam kondisi kecepatan tinggi, kata Rahmat.
Ketika sebuah pesawat mendekati kecepatan suara, gelombang kejut dan gangguan aliran aero-optik terjadi, menurunkan kualitas laser dalam sistem DEW.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR