Intisari-Online.com - Pada akhir 2019 lalu, hubungan dagang dan kedekatan China dan Rusia sempat terusik.
Saat itu, industri pertahanan Rusia, Rostec, menuduh China telah menjiplak secara ilegal banyak persenjataan dan perangkat keras militer Rusia lainnya.
Yevgeny Livadny, pimpinan proyek properti intelektual di Rostec, mengatakan, "Mencontek perangkat militer kami adalah sebuah masalah besar. Sudah ada 500 kasusnya selama 17 tahun."
Menurut Livadny, China telah meng-kopi jet tempur Sukhoi mulai dari badan, mesin hingga ke kokpitnya.
China juga dituduh melakukannya di sistem pertahanan udara dan rudal pertahanan udara maupun rudal jarak menengah darat ke udara.
Misalnya, China membeli jet tempur Sukhoi Su-27 dan sistem rudal S-300 tapi kemudian menggunakannya sebagai template untuk pengembangan jet tempur buatannya sendiri, J-11, dan rudal darat ke udara HQ-9.
Setelah tuduhan penjiplakan tersebut, kini teknologi militer China justru dikabarkan melebihi Rusia.
China telah lama bergantung pada industri penerbangan Rusia untuk kebutuhan jet tempurnya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR