Intisari-online.com -Sebagai pesaing terkuat Amerika China terus meningkatkan pesenjataan militernyta.
Baik dalam skala besar, maupun skala ringan seperti pertahanan dan serangan.
Kali ini lagi-lagi China kepergok memperkuat persenjataan militernya dengan membangun silo rudal.
Kegiatan konstruksi yang cepat di tiga silo rudal yang dicurigai di China tampaknya menunjukkan bahwa Beijing mencurahkan banyak upaya dan sumber daya untuk mengembangkan kemampuan nuklir.
Para ahli berdasarkan gambar citra satelit komersial dikonfirmasi.
Para ahli dari Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) menemukan bahwa China dengan cepat membangun silo rudal di barat negara itu.
"Bagi China, ini adalah akumulasi nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya," tulis ilmuwan FAS Matt Korda dan Hans M. Kristensen dalam laporan 2 November.
Para penulis mencatat bahwa "silo-silo itu masih bertahun-tahun lagi untuk beroperasi penuh, dan masih harus dilihat bagaimana China akan menggunakannya."
Laporan terbaru tentang kegiatan militer China telah menimbulkan kekhawatiran di antara para pejabat AS tentang pesatnya kemajuan Beijing.
Pembangunan silo rudal pertama terdeteksi pada akhir Juni.
Setelah FAS merilis laporan pada akhir Juli lalu tentang pembangunan silo rudal kedua China, Komando Strategis AS.
"Mereka telah menemukan apa yang telah kami katakan sejak lama tentang meningkatnya ancaman terhadap dunia dan mengungkap misteri di sekitarnya," tulis di Twitter.
Laksamana Angkatan Laut Charles A. Richard, komandan Komando Strategis AS, mengatakan pada bulan Agustus bahwa "kami menyaksikan terobosan strategis oleh China".
"Pertumbuhan eksplosif dan modernisasi kekuatan rudal konvensional dan nuklir hanya bisa menjadi apa yang saya sebut mencengangkan. Dan sejujurnya, kata luar biasa tidak cukup untuk menggambarkannya," katanya.
Gambar satelit komersial dari Maxar Technology dan Planet Labs yang dianalisis oleh FAS memberikan gambar paling detail dari tiga area di mana China tampaknya sedang membangun sekitar 300 silo rudal.
"Yang luar biasa adalah skala dan kecepatan konstruksi kali ini tidak sama dengan waktu sebelumnya China membangun silo rudal," kata Kristensen kepada CNN.
Operasi ini dilakukan saat China dengan cepat membangun kemampuan militernya.
AS mengatakan China menguji senjata hipersonik musim panas ini, menyebut perkembangan itu "sangat mengganggu".
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley mengatakan bahwa "kemampuan militer China" jauh lebih besar daripada tes tunggal.
Namun, Beijing membantah informasi tersebut.
Para ahli mengatakan perkembangan terakhir menimbulkan pertanyaan tentang komitmen China untuk mengembangkan kemampuan nuklir defensif minimal.