Advertorial
Intisari-Online.com – Hilang selama 36 tahun, justru pencarian remaja ini picu penemuan ribuan tulang manusia.
Pada musim panas tahun 1983, ketika dalam perjalanan pulang dari les musik di Roma, Italia, Emanuela Orlandi hilang.
Emanuela Orlandi adalah putri seorang pegawai Vatikan yang terkenal.
Selama lebih dari tiga dekade, misteri hilangnya gadis berusia 15 tahun itu telah mencekam Italia dan Vatikan.
Meski sudah dilakukan pencarian, namun hasilnya selalu nihil.
Sampai-sampai muncul banyak teori konspirasi yang melibanyak semua orang, mulai dari mafia hingga teroris internasional.
Hingga pada suatu hari di musim panas tahun 2019, keluarga Emanuela menerima surat kaleng.
Surat itu menginsyaratkan bahwa jenazah Emanuela mungkin terletak di makam Putri Sophie von Hohenlohe dan Putri Charlotte Federica dari Mecklenburg di Teutonic Cemetry.
Mengapa keluarga merasa yakin bahwa surat tanpa nama itu benar?
Keluarga Emanuela merasa yakin karena dalam surat tersebut terdapat gambar patung dan instruksi untuk ‘melihat ke mana malaikat menunjuk’.
Dua poin dalam surat itu sangat cocok untuk Pemakaman Teutonik, yang terletak berdekatan dengan Basilika Santo Petrus yang agung, dan biasanya dikhususkan untuk penguburan umat Katolik berbahasa Jerman.
Hingga akhirnya diputuskan pencarian terhadap Emanuela kembali dilakukan.
Vatikan menyetujui penyelidik forensik untuk membuka makam pada 11 Juli, namun tidak ada tanda-tanda manusia atau jejak peti mati yang ditemukan.
Pihak Vatikan pun menjelaskan bahwa kemungkinan tanda-tanda Emanuela telah hilang selama proses renovasi di pemakaman dan bangunan sekitarnya.
Ketika mereka kemudian mencari di ruang bawah tanah, mereka terkejut menemukan hal lain.
Melansir dari CNN (23/7/2019), para pencari itu malahan menemukan ribuan tulang orang mati yang disimpan di ruang tahanan tersebut.
Seorang ahli genetika Giorgio Portera, yang ditunjuk oleh keluarga Emanuela meyakini bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari lusinan orang.
Namun, karena jumlahnya sangat banyak, maka sulit melakukan identifikasi DNA.
Harus ada dua DNA yang dijadikan tes, bila akan melakukan tes DNA.
“Harus dipertimbangkan bahwa banyak tulang yang hancur dan karenanya menambah jumlah yang ada, banyak di antaranya kecil,” kata Gisotti.
“Ini berarti mungkin ada lebih banyak fragemen dari struktur tulang yang sama.”
Pihak keluarga Emanuela sendiri berharap akan ada penyelidikan soal tulang-tulang tersebut.
Mungkin saja tulang-tulang Emanuela ada di antara ribuan tulang tersebut.
Baca Juga: Setelah Lebih dari 50 Tahun, Misteri Hilangnya Tiga Remaja di Tahun 1970 Akhirnya Terpecahkan
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari