Intisari-Online.com – Lahir pada 14 Desember 1914, Marie-Therese Nguyen Huu Thi Lan, adalah putri dari pasangan Pierre Nguyen Huu-Hao dan Marie Le Thi Binh.
Dia lahir di Go Cong yang saat itu berada di bawah koloni Prancis Cochinchina, membuat Marie-Therese sebagai warga negara Prancis yang dinaturalisasi.
Dia dikenal oleh teman-teman dan keluarganya dengan nama Mariette, yang sejak berusia 12 tahun belajar di Couvent des Oiseaux di Neuilly-sur-Seine.
Pada tanggal 9 Maret 1934, pertunangannya dengan sepupu jauhnya, Bao’i, Kaisar Vietnam diumumkan.
The New York Times melaporkan, “Kaisar Bao Dai, raja muda Eropa dan Annam, telah memilih orang biasa untuk pengantin wanitanya. Pertunangannya dengan Nona Yuen Hu Hao, putri dari keluarga kaya Cochin-Cina, diumumkan hari ini. Pernikahan akan dilaksanakan pada 20 Maret.”
Pada keesokan paginya, Bao’i berkata tentang calon istrinya, “Ratu masa depan, yang dibesarkan seperti kita di Prancis, dalam dirinya menggabungkan keanggunan Barat dan pesona Timur.
Kami yang sempat bertemu dengannya percaya bahwa dia layak menjadi pendamping kami dan setara dengan kami. Kami yakin dengan perilaku dan teladannya, dia sepenuhnya pantas mendapatkan gelar Wanita Pertama Kekaisaran.”
Tentang upacara yang dilakukan empat hari, New York Times menulis, “Nguyen Huu Hao yang cantik berusia 18 tahun, orang biasa dari tetangga Cochin-China, menjadi pengantin Kaisar muda Bao Dari dari Annam hari ini.
Ritual Buddis menjadi bagian dari upacara pernikahan empat hari. Hanya sebagian kecil yang disaksikan publik, sisanya terjadi di balik pintu yang dijaga ketat kerahasiaannya oleh keluarga.
Nguyen Huu Hao, dibesarkan sebagai seorang Katolik, dididik di sebuah biara Prancis, dan banyak orang mengeluh mengapa Bao Dai mengambil seorang istri dari luar keyakinan mereka.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR