Namun, keinginan tersebut pada akhirnya tak pernah bisa diwujudkan selam masih ada sosok Ki Ageng Mangir di sana.
Wanabaya sendiri digambarkan sebagai seorang pria berusia 23 tahun yang tak hanya gagah berani, tapi juga tampan dan sakti.
Bahkan, sebuah kisah menyebutkan bahwa Ki Ageng Mangir memiliki sebuah tombak sakti bernama Baru Klinthing.
Ki Ageng Mangir sendiri ngotot untuk mempertahankan Desa Mangir dari kekuasaan Kerajaan Mataram karena menganggap wilayah tersebut masih termasuk desa perdikan.
Dalam riwayat Kerajaan Majapahit, istilah desa perdikan mengacu pada sebuah desa yang bersifat otonom atau bebas dari campur tangan penguasa kerajaan.
Sebuah pendirian yang jelas bertolak belakang dengan tujuan besar dari Panembahan Senopati.
Perselisihan antara keduanya pun pada akhirnya menjelma dalam bentuk beberapa kali pertempuran yang tak kunjung usai.
Hingga akhirnya penasehat Mataram kala itu, Ki Juru Mertani menyarankan agar Panembahan Senopati mengubah strateginya.
Alasan sang penasehat sederhana, pertempuran yang terjadi yang tidak terlihat ujungnya tersebut hanya akan memakan banyak korban jiwa.
Muslihat dalam Diri Seorang Putri
Celah tipu muslihat kemudian mencuat kala Panembahan Senopati menyadari bahwa Ki Ageng Mangir masih membujang.
Baca Juga: Kisah Nyai Roro Kidul, Selir Legendaris Raja-raja Mataram, Benarkah Berasal dari Kerajaan Pajajaran?
KOMENTAR