"Potas memang ajaib," ujar Slamet tanpa menjelaskan maksudnya.
Setelah memastikan korban meninggal, Slamet segera menggali lubang untuk mengubur para korban.
Tohari mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang sejak 2020 lalu.
Ada fakta lainnya juga: Tohari alias Slamet sudah melancarkan aksinya sejak tahun 2020 lalu.
"Sejak 2020 pengakuannya tersangka," ujar Hendri.
Namun hingga saat ini polisi masih mendalami keterangan tersangka, pasalnya keterangan yang diberikan kerap berubah-ubah.
"Ditanya lubang ini atas nama siapa lupa," ujar Hendri. Dari catatan Kompas.com, sebagian korban adalah pasangan suami istri, empat diantaranya berjenis kelamin perempuan.
Kenapa dukun pengganda uang masih laku?
Menurut Grendi Hendrastomo, sosiolog Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), tiap orang punya rasa untuk mendapatkan sesuatu secara instan.
"Bentuk sebenarnya banyak, tidak hanya dukun," katanya, kepada Tribun Jogja, Selasa (4/4).
"Kalau dukun itu kan irasional, klenik gitu ya kesannya, tapi ada juga arisan, investasi bodong yang disebut bisa memperbanyak uang, itu terdengar lebih nyata dan rasional, meski sebenarnya sama saja dengan dukun itu."
Keinginan untuk mendapatkan sesuai secara instan itulah, lanjut Grendi, yang mendorong manusia melakukan cara apa pun untuk mendapatkannya.
Termasuk mendapatkan kekayaan.
"Poinnya itu hanya di keuntungan dengan cara instan. Kita tidak bisa menyebut korban itu irasional juga karena mereka bisa jadi menganggap itu beneran bisa, kayak magic gitu," katanya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR