Hijau pohon-pohon yang bergoyang ditiup angin, berbaur dengan warna-warni panji-panji dan umbul-umbul serta aneka macam warna pakaian para penunggang kuda, para sais, para penumpang kereta-kereta terbuka dan warna kereta-kereta itu sendiri.
Keadaan serupa itu semua dllukiskan oleh Prapanca dalam kitabnya Nagarakertagama yang digubah dalam tahun 1365, ketika ia mengisahkan perjalanan raja Hayam Wuruk ke segenap pelosok daerah Jawa Timur.
Susunan iring-iringan
Di tempat start bernama Kapulungan itu sudah barang tentu disediakan sebuah daerah yang luas. Seluruh kendaraan-kendaraan peserta berikut pengiring-pengiring serta pengawal-pengawal yang berjalan kaki, dikumpulkan kelompok demi kelompok, yang semuanya ada 6 kelompok.
Tiap-tiap kelompok mempergunakan tanda-tanda sendiri agar mudah dikenal. Tanda-tanda yang dipergunakan bukanlah tulisan yang indah-indah ataupun lambang-lambang yang rumit, akan tetapi tanda-tanda yang sederhana, mudah dikenal oleh penduduk, namun mengandung arti yang dalam, yaitu: tumbuh-tumbuhan. Suatu ciri khas Indonesia.
Dalam kelompok yang pertama dalam iring-iringan misalnya ialah kelompok Mahapatih Gajah Mada, dengan jumlah kendaraannya sebanjak 400 buah, tanda yang dipakai adalah bunga Pulutan putih.
Kelompok kedua yang mengiring Rajapatri di Pajang, Putri Isywari, yaitu adik perempuan sang raja Hayam Wuruk, mempergunakan tanda Handiwa, yaitu sejenis pohon palem.
Dalam kelompok Bibi sang raja, yaitu kelompok keempat, digunakan sebagai tanda bunga yang bernama Sadaliakusuma, dengan warna hijau dan kuning-emas.
Kelompok keenam adalah kelompok sang raja Hayam Wuruk sendiri. Kelompok ini dibagi menjadi tiga sub-kelompok, yaitu: sub-kelompok isteri-isteri dan selir-selir raja beserta segenap dayang-dayang dan inang pengasuhnya, sub-kelompok sang raja sendiri dan sub-kelompok para abdi dalem kerajaan beserta para pengawal raja.
Tanda bagi kelompok ini adalah buah Maja, dengan warna untuk kelompoknya: merah, emas, merah-putih, dan hitam-putih.
Arti tanda dan warna
Tanda dan warna yang dipakai untuk masing-masing kelompok tidaklah sembarangan saja dipilih, sebab tanda dan warna dipandang dari segi simbolisme mengandung arti yang dalam yang berhubungan erat dengan alam semesta sebagai kosmos.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR