Beragam upaya dia lakukan untuk membawa stabilitas di Tanah Jawa.
Tapi dia menghadapi begitu banyak tantangan dan pemberontakan.
Bantai 5.000 ulama
Salah satu keputusan kontroversial yang ia buat adalah memindahkan ibu kota Mataram dari Keraton Karta ke Keraton Plered.
Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan para pejabat dan rakyat Mataram.
Amangkurat I juga dikenal sebagai raja yang kejam dan diktator yang tidak segan-segan membunuh orang-orang yang tidak sejalan dengan kebijakannya.
Bahkan termasuk anggota keluarga kerajaan dan tokoh-tokoh berpengaruh.
Salah satu pemberontakan terbesar yang dia hadapi adalah dari adiknya sendiri, Pangeran Alit atau Raden Mas Alit, yang didukung oleh banyak rakyat dan ulama.
Pemberontakan ini berhasil dipadamkan, tetapi Amangkurat I kemudian melakukan pembantaian massal terhadap ribuan ulama yang dianggap sebagai musuhnya.
Sekitar 5.000-6.000 ulama dan anggota keluarga mereka dibunuh hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit.
Pembantaian ini diperintahkan oleh Amangkurat I, motifnya balas dendam setelah dua hari sebelumnya muncul upaya kudeta dari Raden Mas Alit.
Kudeta itu memang gagal, tapi Amangkurat I sudah kadung murka.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR