Oleh karena itu, masyarakat memberikan upeti kepada raja sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian.
Sebagai imbalannya, raja memberikan perlindungan dan ketertiban kepada masyarakat.
Namun, upeti juga memiliki dampak negatif bagi masyarakat.
Upeti seringkali menimbulkan beban yang berat bagi rakyat karena harus mengeluarkan harta yang tidak sedikit.
Upeti juga dapat menimbulkan persaingan dan konflik antara kerajaan-kerajaan karena adanya perbedaan kekuatan dan kepentingan.
Upeti juga dapat menimbulkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di kalangan pejabat kerajaan yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan upeti.
Selain itu, upeti juga dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya masyarakat.
Upeti dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya asli masyarakat karena harus menyesuaikan diri dengan budaya penguasa.
Upeti juga dapat menyebabkan ketimpangan sosial antara golongan kaya dan miskin karena adanya perbedaan kemampuan membayar upeti.
Upeti juga dapat menyebabkan ketergantungan ekonomi masyarakat kepada penguasa karena adanya monopoli perdagangan.
Dengan demikian, upeti merupakan salah satu bentuk awal dari pajak di Indonesia.
Upeti menunjukkan bahwa pajak memiliki sejarah panjang dan penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Meskipun upeti sudah tidak berlaku lagi di era modern, namun kita dapat belajar dari sejarah upeti tentang pentingnya membayar pajak secara sukarela dan bertanggung jawab demi kemajuan bersama.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR