Sehingga, menyebabkan inflasi massal.
Perjalanan yang luar biasa ini membuat pamor Mansa Musa meroket di dunia saat itu.
Dia dimasukkan dalam Atlas Catalan 1375, salah satu peta dunia paling penting di Eropa Abad Pertengahan.
Berita kekayaannya tersebar di seluruh Mediterania.
Akhirnya, ziarah mewah kaisar membentuk pandangan Eropa tentang Mali sebagai "tempat kemegahan, kekayaan, dan kecanggihan," tulis sejarawan Chris Strobel.
Tapi, ada sisi gelap dari perhatian baru ini.
Kepentingan Portugis di Mali, pada akhirnya akan memanifestasikan dirinya dalam serangan laut terhadap kekaisaran yang dimulai pada abad ke-15.
Sementara, Mansa Musa terkenal dengan emasnya saat ini.
"Kekayaannya yang melimpah, hanyalah sebagian dari warisannya yang kaya," lapor Jessica Smith, dalam pelajaran asli TED-Ed.
"Kekayaan materi bukanlah satu-satunya perhatian raja," lapor Smith.
"Sebagai seorang Muslim yang taat, dia menaruh minat khusus pada Timbuktu."
Dia melakukan urbanisasi kota Timbuktu dengan membangun sekolah, masjid, dan universitas besar.
Ia juga membangun Masjid Djinguereber yang legendaris di Timbuktu, yang hingga kini masih berdiri tegak.
Setelah memerintah selama 25 tahun, Mansa Musa wafat pada 1337.
Baca Juga: Punya Harta Rp627 Triliun, Ini 3 Fakta Raja Vajiralongkorn, Raja Terkaya di Dunia
Penulis | : | Ervananto Ekadilla |
Editor | : | Ervananto Ekadilla |
KOMENTAR