Sebagai gambaran, dia menguasai semua (atau sebagian) Mauritania, Senegal, Gambia, Guinea, Burkina Faso, Mali, Niger, Nigeria, dan Chad.
Seluruh dunia mengetahui keberuntungannya yang besar pada 1324.
Saat itu, dia melakukan perjalanan haji hampir 4.000 mil ke Mekah, untuk memenuhi salah satu dari lima rukun Islam.
Dia tidak melakukannya dengan biaya murah.
"Bukan orang yang bepergian dengan anggaran terbatas, dia membawa karavan yang membentang sejauh mata memandang," lapor Smith.
Karavan Mansa Musa dilaporkan berkekuatan 60.000 orang, dikatakan mencakup 1.000 petugas, 100 unta sarat dengan emas, banyak musisi pribadi kaisar, dan 500 budak yang membawa tongkat emas.
Sejarawan kontemporer, Ibn Khaldun kemudian mewawancarai salah satu teman seperjalanan kaisar.
Pria itu menyatakan, "di setiap pemberhentian, dia akan menghibur kami dengan makanan langka dan kembang gula,"
"Peralatan dan perabotannya dibawa oleh 12.000 budak wanita pribadi, mengenakan gaun brokat dan sutra Yaman,"
Mansa Musa juga tidak pelit soal kekayaannya.
Dia sering memberikan hadiah kepada pejabat yang dia temui.
Saat singgah di Kairo, dia menghabiskan begitu banyak emas untuk orang miskin.
Penulis | : | Ervananto Ekadilla |
Editor | : | Ervananto Ekadilla |
KOMENTAR