Sikap tersebut sembari dibarengi dengan sikap superior atau mengakui bahwa hanya kebudayaannya saja yang paling adiluhung, sementara yang lain lebih rendah.
Kelompok kedua, adalah mereka yang menerima segala bentuk produk globalisasi dengan tidak pernah melakukan filter terhadapnya. Ini kebalikan dengan sikap kelompok pertama.
Mereka menerima tanpa filter nilai, budaya, serta tradisi yang datang dari luar kebudayaannya.
Sementara yang ketiga adalah mereka yang memilih untuk bersikap adaptif, tidak menampik tetapi juga tidak menerimanya begitu saja.
Dengan kata lain, pada respon ketiga ini ada proses seleksi untuk memilih dan memilah produk mana yang sesuai dengan nafas kehidupan bangsa sembari melakukan refleksi kritis terhadap segala hal yang merupakan bentukan dari masa ini.
Peran generasi muda tentunya saat ini sangat dibutuhkan untuk melestarikan tradisi lokal yang dimiliki masyarakat Indonesia.
Lalu, bagaimana cara mengatasi tantangan globalisasi dalam melestarikan tradisi lokal tersebut? Berikut beberapa di antaranya:
1. Menyaring Budaya Asing
Melakukan penyaringan budaya asing yang masuk ke Indonesia merupakan hal yang penting untuk mengatasi tantangan tradisi lokal.
Proses penyaringan budaya asing ini dapat dilakukan dengan melakukan penolakan terhadap budaya-budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai tradisi lokal dan Pancasila.
Baca Juga: Cara Menghitung Weton Jawa Untuk Nikah: Cek Masa Depan Anda dan Doi
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR