Seorang laki-laki yang dikirim ke Hindia Belanda dan tidak menjalin hubungan dengan perempuan adalah sesuatu yang mustahil.
Menahan diri dari urusan kebutuhan biologis pun dikecam.
Hal itu akan memicu adanya perilaku menyimpang yang asusila.
Bahkan semasa pendidikan di Belanda, para calon pegawai pemerintah mendengar dari para dosen bahwa hubungan dengan seorang nyai adalah hal yang dianjurkan, setidaknya selama tahun-tahun pertama mereka di Hindia Belanda.
Baca Juga: Para Gundik Berada dalam Satu Bangsal Bersama Seratus Serdadu KNIL
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR