Pada pukul 8.16 pagi, Ogg melakukan pendekatan dan menjatuhkan Penerbangan 6 dalam gelombang laut terbuka setinggi 1,83 meter yang berombak.
Ogg tahu bahwa begitu pesawat menabrak lautan, melansir History Things, maka kemungkinan besar dia akan kehilangan bagian ekornya.
Dan apa yang dipikirkannya, benar!
“Kami mendarat dengan pendaratan yang bagus, tetapi kami tahu bahwa kami akan baik-baik saja,” kata Ogg.
Dalam suatu prestasi yang masih dipelajari hari ini oleh calon pilot, Ogg merasa pesawat enjadi sebagiandidorong ke bawah air setelah mereka menabrak, tetapi pesawat dengan cepat berhasil kembali ke permukaan dan berhenti dengan cepat.
Seperti yang telah diantisipasi, badan pesawat putus, sejumlah kursi di area depan rusak lepas dan pesawat terlempar di sekitar kabin.
Hebatnya, tidak ada korban jiwa atau luka berat dan semuanya dapat diselamatkan dalam beberapa menit.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR