Beberapa orang menyajikannya setelah hari pernikahan, upacara minum teh setelah pernikahan, atau bahkan sebelumnya, melansir bridestory.
Itu tergantung pada waktu yang paling praktis, mengenai para tamu dan keluarga besar yang diundang, serta kapan pun yang dirasa nyaman.
Beberapa orang masih menghormati ritual minum teh yang dilakukan di rumah, sementara beberapa orang lebih memilih untuk melakukannya di hotel bersamaan dengan resepsi pernikahan.
Lalu, bagaimana cara melakukannya?
Pada umumnya, mempelai wnaita akan duduk di sebelah kiri, dan mempelai pria di sebelah kanan.
Bila anggota keluarga menggunakan kursi, maka menghadap ke pengantin.
Urutan biasanya seperti ini: orangtua, kakek nenek, paman dan bibi, kakak laki-laki dan perempuan, dan kemudian kakak sepupu.
Setelah menghidangkan teh kepada yang lebih tua, kedua mempelai akan meminta adik/adik sepupu untuk berbaris dan memberikan amplop merah (tentunya berisi uang).
Pada zaman dulu, mempelai yang melakukan ritual minum teh harus berlutut.
Namun sekarang, beberapa tradisi mengharuskan mereka untuk menunduk saja, tanpa perlu berlutut.
Demikianlah tradisi pernikahan China dengan mengatur waktu dan tempat yang paling nyaman, sambil tetap menghormati tradisi, sesepuh, dan keluarga besar yang akan datang.
Baca Juga: Ritual ‘Radwa’, Tradisi Pernikahan Arab, Cara Menikah yang Indah dengan Malam Pacar
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR