Edwards melarikan diri dari apartemen Dahmer pada 22 Juli 1991, dan polisi menemukannya berkeliaran di jalan-jalan dengan borgol tergantung di pergelangan tangannya.
Itulah awal mula terbongkarnya kekejian Jeffrey Dahmer si pembunuh berantai paling sadis.
Setelah bertemu dengan polisi di tengah pelariannya, Edwards memimpin polisi kembali ke apartemen Dahmer.
Petugas polisi kemudian menggeledah kamar tidur Dahmer untuk mencari pisau yang menurut Edwards telah digunakan untuk mengancamnya.
Dalam kesempatan itulah mereka melihat foto Polaroid yang diambil Dahmer dari mayat-mayat lain yang terpotong-potong.
Ketika polisi menggeledah apartemen Dahmer, mereka menemukan kepala yang dipenggal di lemari esnya dan suvenir mengerikan lainnya dari pembunuhan kejamnya.
Termasuk juga toples alat kelamin pria dan galeri besar foto Polaroid para korbannya.
Peran Edwards dalam pengungkapan pembunuhan yang dilakukan Jeffrey Dahmer tak sampai di situ.
Edwards benar-benar melanjutkan untuk bersaksi melawan Dahmer di pengadilan pada tahun 1992 selama kasus pengadilan Wisconsin vs Dahmer.
Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman 15 hukuman seumur hidup terhadap Jeffrey Dahmer.
Pembunuh berantai paling sadis itu menjalani hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan Columbia di Portage Wisconsin Amerika Serikat (AS).
Namun, kurang dari tiga tahun ia menjalani hukuman itu, Jeffrey Dahmer tewas di penjara usai dipukuli oleh sesama narapidana.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR