Intisari-Online - Kejahatan Jeffrey Dahmer terungkap pada tahun 1991.
Kemudian, ia dijatuhi hukuman penjara 15 kali seumur hidup pada tahun 1992.
Sampai saat ini, ia dikenal sebagai salah satu pembunuh paling sadis di dunia.
Setidaknya sebanyak 17 orang menjadi korban kekejaman Jeffrey Dahmer.
Melakukan aksinya antara tahun 1978 hingga 1991, ia mengincar para pria yang kebanyakan adalah Afrika-Amerika, di bar gay, mal, atau halte bus.
Ia memikat para korbannya pulang dengan tawaran uang atau seks, kemudian memberi mereka alkohol yang dicampur narkoba.
Setelah mencekik korbannya hingga mati, ia akan melakukan hubungan seks dengan mayat itu, kemudian memutilasi dan membuangnya.
Jeffrey Dahmer menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Columbia di Portage Wisconsin Amerika Serikat (AS).
Itu merupakan penjara dengan keamanan maksimum yang terletak di Portage Wisconsin.
Di sana pula Jeffrey Dahmer meninggal, hanya setelah kurang lebih 3 tahun menjalani hukuman penjara.
Ia tewas usai dipukuli oleh sesama narapidana bernama Christopher Scarver pada 28 November 1994.
Jeffrey Dahmer hanya bertahan hidup beberapa jam usai dipukuli, ia meninggal 1 jam setelah dilarikan ke rumah sakit.
Tak berakhir dengan hukuman seperti banyak pembunuh berantai sadis lainnya, bagaimana Jeffrey dahmer tak terjerat hukuman mati?
Sebagian pembunuh yang melakukan pembunuhan berantai dengan begitu kejam akhirnya menjalani hukuman mati.
Mungkin hukuman itulah yang banyak orang bayangkan akan dikenakan terhadap orang-orang seperti Jeffrey Dahmer.
Di Indonesia, sejumlah pembunuh berantai diketahui dieksekusi mati sebagai hukuman atas perbuatannya.
Misalnya Dukun Ahmad Suradji, terpidana mati kasus pembunuhan berantai terhadap 42 wanita. Ia divonis mati pada 1997, kemudian dieksukusi pada tahun 2008.
Lainnya misalnya Ryan Jombang yang divonis hukuman mati pada 2009, dan kini menunggu waktu eksekusinya.
John Wayne Gacy dari Chicago Amerika Serikat, yang membunuh 33 remaja laki-laki selama enam tahun juga dieksekusi pada tahun 1994 setelah kejahatannya terungkap.
Lalu, bagaimana Jeffrey Dahmer tak mendapatkan hukuman mati?
Nasib Jeffrey Dahmer yang sedikit berbeda dengan pembunuh kejam lainnya dikarenakan perbedaan hukum yang berlaku di tempat Jeffrey Dahmer melakukan kejahatannya saat itu.
Wisconsin menghapus hukuman mati pada tahun 1853, yaitu 139 tahun sebelum Dahmer dihukum pada tahun 1992.
Hukuman mati bukanlah pilihan bagi Dahmer, bahkan meskipun Jeffrey Dahmer menyatakan bahwa itu adalah sesuatu yang dia inginkan dalam sebuah pernyataan pengadilan.
Maka alih-alih hukuman mati, Jeffrey Dahmer dijatuhi hukuman 15 seumur hidup berturut-turut di penjara setelah dinyatakan bersalah atas 15 pembunuhan, hukuman yang setara dengan 941 tahun.
Kehidupan Jeffrey Dahmer di penjara
Waktu singkat Jeffrey Dahmer di penjara ditandai dengan konflik.
Dia ditahan dalam tahanan pelindung dengan interaksi terbatas dengan tahanan lain, meskipun dia diberi izin untuk makan, mengikuti kelas, dan bekerja dengan narapidana lain setelah tahun pertamanya.
Dahmer akan bercanda tentang kanibalisme, membentuk makanannya menjadi bagian-bagian tubuh dan menggunakan saus tomat untuk membuat "darah" sambil mengejek penjaga dan narapidana lain tentang menggigit mereka.
Pendeta penjara Roy Ratcliff ingat Dahmer memasang poster Cannibals Anonymous Meeting di dindingnya.
Menggapa Christopher Scarver membunuh Jeffrey Dahmer?
Meski tak dijatuhi hukuman mati, pada akhirnya Jeffrey Dahmer pun tewas di penjara.
Pembunuh Jeffrey Dahmer Christopher Scarver, dua puluh tahun kemudian untuk pertama kalinya berbicara mengenai alasannya membunuh pembunuh berantai itu.
Kepada New York Post, narapidana itu mengatakan bahwa dia semakin membenci Jeffrey Dahmer karena pembunuh berantai itu bertingkah menjijikan di penjara.
Selain itu menurutnya, Jeffrey Dahmer bukanlah salah satu dari orang yang akan bertobat atas perbuatannya.
“Dia melewati batas dengan beberapa orang –tahanan, staf penjara. Beberapa orang yang berada di penjara bertobat —tetapi dia bukan salah satu dari mereka," ujarnya.
Awalnya, Scarver mengaku menjaga jarak yang aman dari Jeffrey Dahmer, hingga sampai di hari ia akhirnya membunuh pembunuh berantai paling sadis itu.
"Saya tidak pernah berinteraksi dengan dia," katanya.
Pagi hari tanggal 28 November 1994, Scarver menyimpan di sakunya sebuah artikel surat kabar yang merinci bagaimana Dahmer membunuh para korbannya.
Saat itu, ia ditugaskan untuk membersihkan gimnasium penjara bersama dua narapidana lainnya, termasuk Jeffrey Dahmer.
Kesempatan itu yang digunakan Scarver untuk membunuh Jeffrey Dahmer.
Christopher Scarver membunuh Dahmer dengan memukulinya sampai mati, meninggalkannya babak belur dan berdarah di lantai.
“Dia akhirnya mati. Saya menundukkan kepalanya," katanya.
Christopher Scarver sendiri yang kini berusia 53 tahun masih menjalani hukumannya, termasuk karena membunuh Jeffrey Dahmer.
Baca Juga: Pembunuh Berantai Paling Sadis 'Dihabisinya' Tanpa Ampun, Ini Sosok Pembunuh Jeffrey Dahmer
(*)