Intisari-Online.com - Toko roti Korea Selatan (Korsel) bernama Paris Baguette tengah menjadi sorotan.
Hal itu terjadi usai diketahui bahwa jaringan toko roti yang mendunia itu diboikot konsumen akibat insiden mengerikan.
Sebuah insiden terjadi di pabrik Paris Baguette, di mana seorang pegawai tewas masuk mesin pabrik tetapi pabrik tersebut tetap beroperasi.
Selain itu, respon perusahaan terhadap insiden tersebut juga semakin memancing kemarahan warga.
Dikutip dari Vice pada Senin (24/10/2022), seorang pegawai perempuan berusia 23 tahun tewas tanggal 14 Oktober 2022 di salah satu pabrik perusahaan.
Saat bekerja, tubuhnya tertarik ke dalam alat lalu jasadnya ditemukan hancur keesokan hari oleh rekan-rekan kerjanya.
Namun, yang terjadi usai peristiwa tersebut begitu mencengangkan. Rupanya, pabrik terus melanjutkan produksi saat jasad ditemukan.
Selain itu, karyawan yang melihat serta menarik tubuh pegawai yang tewas dari mesin itu pun diharuskan bekerja di sebelah lokasi kecelakaan.
Disebut pula bahwa SPC Group, perusahaan induk dari toko roti Korea Selatan yang mendunia itu, malah mengirim sekotak roti ke pemakaman pegawainya yang tewas di mesin pabrik roti.
Hal itu juga memicu kemarahan keluarga korban. Seperti diungkapkan seorang kerabat mendiang yang berbicara kepada Hankyoreh.
"Ketika saya kali pertama melihat kotak roti di rumah duka pada 16 Oktober, saya bertanya kepada pegawai rumah duka siapa yang mengirimnya," dikutip dari Koreaboo pada Sabtu (22/10/202).
"Pegawai tersebut bilang, 'Perusahaan yang membawanya untuk tamu.' Anak kami baru saja meninggal saat membuat roti ini. Apakah masuk akal bagi mereka untuk mengirim ini ke sini?"
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR