Ketidakadilan Dorong Suporter Seluruh Indonesia Lakukan Ini untuk PSSI

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Perwakilan suporter seluruh Indonesia yang diwakili 30 orang mendatangi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan
Perwakilan suporter seluruh Indonesia yang diwakili 30 orang mendatangi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan

Intisari-Online.com -Insiden setelah pertandingan Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, yang menewaskan setidaknya 125 orang, menjadi peringatan keras.

Peringatan keras itu berlaku bagi Indonesia soal keamanan pertandingan, pemain sepak bola, serta penontonnya.

Pemerintah telah mengumumkan dibentuknyaTim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan.

Hari iniKamis (6/10/2022), perwakilan suporter seluruh Indonesia yang diwakili 30 orang mendatangiTGIPF di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat.

Usai pertemuan dengan TGIPF, pentolan suporter Persebaya Surabaya Andie Peci, mengatakan suporter se-Indonesia mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan.

Ia mengatakan satu orang yang tidak bersalah kehilangan nyawa adalah kematian semua umat manusia.

Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers usai pertemuan dengan perwakilan TGIPF Tragedi Kanjuruhan di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Kamis (6/10/2022).

"Maka kami berharap pemerintah dalam hal ini yang diwakili oleh TGIPF untuk bekerja lebih serius, adil, dan objektif agar semuanya bisa kembali normal," kata Andie di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI.

"Kalau kami tidak mendapatkan hasil yang adil buat suporter, tentu kami akan melakukan gerakan yang revolusioner, gerakan yang luar biasa, terutama untuk federasi sepak bola nasional PSSI dan sebagainya, LIB dan sebagainya itu. Kami menunggu agar ini segera diputuskan," sambung Andie.

Andie mengatakan sejumlah poin yang disampaikan kepada TGIPF dalam pertemuan tersebut di antaranya adalah permintaan agar persoalan tragedi di Kanjuruhan segera diselesaikan.

Kedua, kata dia, TGIPF agar sesegera mungkin menyelesaikan investigasinya.

Selain itu, Andie juga menyampaikan keinginan suporter sepak bole se-Indonesia tentang perbaikan sepak bola nasional.

"Tidak hanya sekedar diselesaikan tapi memang harus terang benderang. Siapa yang harus bertanggung jawab, hukumannya, dan sebagainya itu harus segera diputuskan," kata dia.

Kini, sejumlah penyelidikan dilakukan untuk memeriksa insiden yang menewaskan 125 orang distadion Kanjuruhan.

PanglimaTNIJenderalAndika Perkasa, sudah memeriksa prajuritnya buntutTragedi Kanjuruhan.

Lima prajurit tersebut diperiksa setelah diduga melakukan tindakan berlebihan di luar batas kewenangan.

Lalu, sudah ada empat prajurit yang mengakui kesalahannya.

Hal ini disampaikan olehAndika Perkasa, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (5/10/22), usai acara peringatan HUT TNI, ke-77.

"Sejauh ini ada lima prajurit yang kita periksa, karena ini sudah menjadi bukti awal," katanya.

"Dari lima, empat sudah mengakui, tapi yang satu belum," kata Andika, dikutip dari MetroTV.

Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan, dan mengumpulkan sejumlah bukti.

Baca Juga: 4 Sudah Mengaku Ini 5 Prajurit TNI yang Bakal di Periksa Pasca Tragedi Kanjuruhan

(*)

Artikel Terkait