Kata dokter, anaknya yang baru lulus SMA itu menghirup gas air mata terlalu banyak.
Sehingga kini masih harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Di sisi lain, tragedi Kanjuruhan telah membuat Sugeng trauma. Selain kondisi anaknya, dia juga melihat ratusan orang meninggal dunia.
"Ya traumanya seperti ini, masa terjadi seperti ini. Apalagi sampai meninggal sebegitu banyaknya," terang Sugeng.
Kini, Sugeng akan melarang anaknya untuk menonton langsung pertandingan sepak bola Indonesia di stadion.
Katanya lebih baik nonton di televisi saja.
"Ya enggak. Usah melihat seperti itu, gak usah lihat sepak bola, kalau mau lihat ya dari TV aja," tutup Sugeng.
Baca Juga: Cerita Memilukan Para Saksi Hidup Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR