Langkah ini sanagt penting, karena anak perempuan dianggap layak untuk bertunangan dengan pelamar dna kemungkinan akan menikah.
Selama periode ini, mereka tidak terlihat oleh masyarakat lain, terutama laki-laki.
Wanita yang berpengalaman di komunitas ini mengajari mereka bagaimana berhubungan dengan masyarakat dan merawat diri mereka sendiri, pasangan, dan keluarga yang akan mereka tuju.
Pada hari terakhir, semua gadis berkumpul di sungai dan menyanyikan lagu mereka bersama
Roh air konon datang dan menangkap gadis-gadis pada saat ini.
Tahap selanjutnya dari ritual Iria adalah mengeluarkan roh air dari gadis-gadis itu.
Osokolo, seorang pria bertopeng yang mewakili roh leluhur, memukul mereka dengan tongkat untuk mengeluarkan roh air dari tubuh gadis-gadis itu, melansir lughayangu.
Pada tahap keempat dan terakhir, gadis-gadis itu dibebaskan dari kurungan dan disambut kembali ke masyarakat dengan nyanyian dan tarian.
Mereka mengenakan pakaian upacara dan dihias secara elegan dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan manik-manik.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR