Di punggung gadis cilik Ade Irma Suryani diperkirakan bersarang tiga butir peluru.
Menurut Hendriati, saat peristiwa G30S/PKI terjadi, usianya masih 13 tahun, dan ketika rumahnya dikepung pasukan Cakrabirawa, dia tidur di kamar seberang kamar orangtuanya.
Ketika dia mendengar suara tembakan itulah dia terbangun, dan berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela kamarnya yang tingginya 2 meter.
“Sampai tulang kaki saya patah yang saya rasakan sakitnya sampai sekarang, paha kaki saya yang kanan penuh dengan pen penyambung tulang,” ucap Hendriati.
Namun, sambil menahan rasa sakit di kakinya itu, dia mencari ajudan ayahnya.
Dia lalu bersembunyi di kamar sang ajudan dan diberi tahu bahwa keselamatan keluarganya sedang di ujung tanduk.
“Tidak berapa lama terjadi ribut-ribut di ruang jaga dan ajudan Pak Nas, Lettu Czi Pierre Tendean diculik. Sampai pagi saya bersembunyi,” kata Hendriati lagi.
Ketika menjelang pagi, Johanna, sang ibu, barulah mencari Hendriati sambil menggendong Ade Irma yang bersimbah darah.
AH Nasution sendiri menyelamatkan diri dengan melompat pagar ke Kedubes Irak yang ada di sebelah rumah mereka, lalu bersembunyi di belakang tong untuk menyelamatkan diri dari para penculiknya.
Ade Irma kemudian dibawa ke RSPAD untuk mendapatkan pertolongan, dia harus menjalani operasi beberapa kali.
Melihat adiknya yang bersimbah darah itu, Hendriati tak kuasa menahan tangis.
“Adik saya bilang, ‘Kakak jangan nangis, adik sehat’,” kisah Hendriati.
Tidak hanya menenangkan kakaknya, Ade Irma pun bertanya kepada ibunya.
“Adik tanya ke ibu saya, ‘Kenapa ayah mau dibunuh mama?’”
Rupanya kalimat tanya itu adalah kalimat terakhir yang diucapkan Ade Irma Suryani sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
Ade Irma Suryani meninggal setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, tepatnya tanggal 6 Oktober 1965.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR