Siapa sangka, dia menjadi salah satu korban peristiwa G30S/PKI ketika rumahnya didatangi oleh Pasukan Cakrabirawa yang dipimpin oleh Serma Boengkoes.
Cita-cita jadi dokter kandas
Lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924, MT Haryono mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter.
Dia memperoleh pendidikan di Eurospeesch Lagere School (ELS), kemudian dilanjutkan menempuh pendidikan di Hoogere Burgerschool (HBS).
Setamat dari HBS, MT Haryono melanjutkan pendidikannya di Ika Dai Gakki (Sekolah Kedokteran) pada masa pendudukan Jepang di Jakarta.
Karena saat itu Indonesia sedang masa perang mempertahankan kemerdekaan, dia keluar dari sekolah kedokteran dan masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Kemampuannya menguasai bahasa asing, seperti Inggris, Belanda, dan Jepang, membuatnya diikutsertakan dalam berbagai perundingan.
Seperti dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus-2 November 1949, dia dipercaya sebagai sekretaris delegasi militer Indonesia.
Baca Juga: Berbagai Versi Dalang G30S PKI, hingga Orang-orang yang Dijatuhi Hukuman Mati
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR