Pantesan Tetap Ngotot Tak Mau Bubarkan PKI, Ternyata Soekarno Sudah Tahu Penyebab Sebenarnya Tragedi G30S, Tapi Tidak Ada yang Mau Dengar

Mentari DP

Editor

Kisah Soekarno dan Soeharto saat  peristiwa G30S/PKI.
Kisah Soekarno dan Soeharto saat peristiwa G30S/PKI.

Intisari-Online.com - Peristiwa G30S/PKI akan selalu menjadi masa lalu yang tidak akan pernah dilupakan bangsa Indonesia.

Bagaimana tidak,peristiwa G30S/PKI itu merenggut nyawa 6 jenderaldan satu perwira Angkatan Darat, serta meninggalkan duka bagi warga Indonesia.

Danperistiwa mengerikan itu juga jadi awal meredupnya masa kepemimpinan Presiden Soekarno.

Baca Juga: Pantas Disebut 'Pohon Ajaib' oleh Warga Amerika, Ternyata Daun Kelor Punya Manfaat Luar Biasa Ini, Siap-siap Rasakan Efek Tak Terduga Ini Kurang dari 24 Jam!

Presiden Soekarno menjadi salah satu tokoh nasional yang paling banyak dipuja.

Diketahui, Soekarnomemiliki hubungan dekat denganPartai Komunis Indonesia (PKI) dan negara-negara Blok Timur yang juga berpaham komunis.

Namun tragedi ini memaksa Soekarno mengakhir hubungan itu.

Belum selesai, setelah kematian parajenderal-jenderal terbaik Indonesia secara tragis membuatnya dicecar banyak pihak.

Termasuk dari mahasiswa dan tentara.

Paramahasiswa mulai melakukan boikotketikapelantikan Kabinet Dwikora pada 24 Februari 1966.

Baca Juga: Para Jenderalnya Jadi Korban Penculikan PKI, Terkuak Ternyata Presiden Soekarno Berada di Tempat Ini Saat Peristiwa G30S Terjadi, Hanya Berjarak 10 Km dari Lokasi Pembantaian

Puncaknya terjadipada 11 Maret 1966 di depan Istana Negara.

Buruknya demonstrasi para mahasiswa itumendapat dukungan dari tentara.

"Diakui oleh Kemal Idris bahwa itu pasukan Kostrad yang dia pimpin, bergabung dengan mahasiswa,"kata sejarawan Asvi Warman Adam saat diwawancaraiKompas.compada Sabtu (2/10/2021).

Lalu mahasiswa mengepung Istana Kepresidenan dan menyuarakan Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat.

Salah satunya dengan menuntut pembubaran PKI.

Pada saat itu, para tentara beranggapan bahwa PKI-lah yang berada di balik G30S.

Masa-masa pasca tragedi G30S semakin membuat Soekarno getir.

Bagaimana tidak, selama periode1965-1967, para jenderalnya yang dulu sangat patuh pada Soekarno, kini tak mau lagi mendengar ucapan atau perintahnya.

"Bahkan dia pernah menerima pamflet yang menuduhnya sebagai dalang utama G30S,"tulis Asvi dalam bukunya yang berjudulBung Karno Dibunuh Tiga Kali?.

"Langsung saja Soekarno marah besar dan sangat geram."

Puncak jatuhnyapemerintahan Presiden Sokearnoterjadi pasca Surat Perintah 11 Maret atau yang biasa disebut Supersemar.

Lewat Supersemar, Soeharto lalu mengambil alih kekuasaan.

Baca Juga: Muncul Sebagai PahlawanBahkan Jadi Presiden Indonesia Berikutnya, Terungkap Alasan Soeharto Tidak Ikut Diculik dan Dibunuh oleh PKI Saat Peristiwa G30S Terjadi

Tidak hanya itu, Soeharto juga membubarkan PKI danmenangkap 15 menteri Soekarno yang dituduh terlibat G30S/PKI.

Soekarno bukannya tak melawan. Dia sempat berpidato.

Namun pidato Soekarno yang dulunya selalu dielu-elukan seolah tidak ada artinya.

Karena situasi politik sudah dikuasi oleh Soeharto.

Akan tetapi hingga detik-detik terakhir masa pemerintahannya, Soekarno tetapibersikeras tak mau membubarkan PKI.

Menurut Soekarno, inilah 3 penyebab sebenarnya tragedi G30S/PKI.

Pertama, karena pimpinan PKI yangkeblinger.

Kedua diakibatkan oleh tindakan subversif Neokolim, yakni adanya pihak asing yang diduga sudah masuk ke Indonesia seperti CIA.

Ketiga adanya oknum yang tidak bertanggung jawab.

Bagaimana menurut Anda?

Baca Juga: Sudah 2 Bulan Lamanya Tinggalkan Afghanistan, Taliban Baru Sadar Ternyata Sudah Dikadali Amerika dengan Cara Sepele Ini, Pantas Taliban Ngamuk Setelah Tahu

Artikel Terkait