Pengenaan sanksi oleh AS dan sekutu Eropanya terhadap Rusia dengan tujuan akhir untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi, sehingga membuat suara Moskow tidak lagi berbobot di meja perundingan.
Tetapi Barat tidak mengantisipasi prospek Rusia tanpa ragu-ragu, segera mencari pelanggan baru untuk sumber dayanya, sambil mengurangi pasokan minyak dan gas ke Eropa.
Anehnya, ternyata negara-negara Uni Eropa tidak siap dengan skenario seperti itu, kawasan ini menghadapi krisis energi akut, yang berdampak negatif pada ekonomi ekonomi Uni Eropa.
Dalam konteks peningkatan tajam ekspor minyak Moskow ke China dan India, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengejutkannya dengan mengumumkan kesiapannya untuk menandatangani perjanjian impor energi Rusia.
Pemimpin Brasil Bolsonaro mengatakan bahwa persahabatannya dengan Presiden Putin memberi negaranya akses ke energi dan pupuk Rusia, dua faktor yang penting bagi sektor pertanian dan industri Brasil.
Dengan demikian, Moskow tidak hanya mengimbangi kerusakan akibat sanksi AS dan UE, tetapi juga dapat terus menekan lawan-lawannya.
Namun, ada juga peringatan bahwa Rusia tidak boleh terlalu cepat bergembira.
Karena AS dan Uni Eropa pasti akan menekan Brasil, dan tidak menutup kemungkinan bahwa negara Amerika Selatan ini harus mengubah posisinya.
Source | : | Daily Express |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR