Intisari-Online.com - Anda tentu setuju jika sate merupakan olahan daging kurban favorit hampir semua orang Indonesia bukan?
Tapi, tahukah Anda jika mengolah daging kurban untuk dijadikan sate justru tidak disarankan?
Bukan cuma lezat, mengolah daging kurban menjadi sate juga biasanya menjadi momen istimewa yang dirindukan orang-orang dari Idul Adha.
Membakar daging kurban menjadi sate bersama teman atau keluarga akan menjadi momen yang menyenangkan.
Oleh karena itu, tak heran jika orang Indonesia suka mengolah daging kurban, baik daging kambing maupun kambing, menjadi sate.
Apakah Anda juga salah satu yang suka mengolah daging kurban menjadi sate?
Rupanya, mengolah daging kurban menjadi sate tidak disarankan ahli. Meski begitu, masih ada cara menyiasatinya.
Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Chef Stefu Santoso tidak merekomendasikan daging kurban diolah menjadi sate.
Baca Juga: Cara Membuat Semur Daging Qurban Sapi, Mudah dan Dijamin Anti Gagal
Baca Juga: Jangan Lagi Olah Daging Kambing atau Daging Sapi Qurban Jadi Sate, Loh Kenapa? Ini Alasannya!
Chef Stefu menjelaskan jika daging kurban baru dipotong dan masih sangat segar, sehingga teksturnya masih keras.
Karena teksturnya yang masih keras itulah daging kurban tidak disarankan untuk diolah menjadi sate.
“Untuk dijadikan sate, saya tidak rekomen karena akan keras,” jelas Chef Stefu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/7/2022).
Ia mengatakan, diperlukan waktu untuk proses aging alias pelayuan sehingga tekstur daging menjadi lebih empuk dan siap diolah.
Namun, Anda yang masih tetap ingin mengolah daging kurban menjadi sate dan tak ingin melewatkan momen yang telah Anda nanti-nantikan, bisa melakukan trik ini.
Menurut Chef Stefu, kita dapat menyiasatinya dengan membungkus daging dengan daun pepaya selama beberapa menit.
Jika melakukan cara tersebut, jangan terlalu lama agar rasa pahit dari daun pepaya tidak meresap ke daging.
Selain itu, Chef Stefu juga menyarankan pilihan olahan lainnya untuk daging kurban, karena banyak alternatif menu olahan daging selain sate.
Dia menyarankan untuk memasak daging kurban dengan metode wet cooking, metode masak yang menempatkan makanan pada air panas atau mengeksposnya dengan uap panas.
Metode tersebut cocok untuk daging-daging segar karena dapat membuat serat daging menjadi lebih empuk.
"Cara terbaik adalah dimasak dengan cara stewed (direbus) atau wet cooking, atau masak dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan rempah-rempah," jelas Chef Stefu.
Ia mengungkapkan, eberapa menu yang dapat dicoba menggunakan metode tersebut adalah sop, gulai, dan tongseng.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Mataram: Inilah Peninggalan Kerajaan Mataram Islam
(*)