Sementara itu, seorang pastor memungut jasadnya dari puing-puing kastil dan menguburkannya di Sakai, namun kemudian suaminya memindahkannya ke kuil Sozenji di Osaka.
Tadaoki sebenarnya tidak suka bila istrinya menjadi pengikut kristen, bahkan mengancam akan membunuhnya atas itu.
Namun, kecintaannya kepada istrinya mencegahnya untuk melakukan itu. Sebagai wujud kecintaan terakhir, dia memakamkan Gracia secara kristen.
Pada tahun 1862, tahta suci Vatikan mengkanonisasikannya sebagai santa atau orang suci.
Beberapa orang memperdebatkan kepantasan Hosokawa Gracia sebagai martir Kristen karena menurut mereka, dia meninggal hanya sebagai istri setia, bukan karena mempertahankan imannya.
Selain itu dengan memerintahkan pengikut suaminya untuk membunuhnya juga dianggap sebagai tindakan bunuh diri yang terlarang dalam agama Kristen.
Namun, terlepas dari segala kontroversi tersebut, Gracia tetap merupakan tokoh yang dihormati baik oleh Kristen maupun non-Kristen.
Sementara bagi Hosokawa Tadaoki, tidak ada wanita yang dapat mengisi hatinya seperti yang dilakukan oleh istrinya Gracia.
Dia tidak pernah menikah lagi hingga akhir hayatnya.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR